Liputan6.com, Jakarta - Delapan tahun menanti, tradisi emas Olimpiade kembali diukir dari cabang bulu tangkis lewat kegigihan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kiprah keduanya tak lepas dari dukungan penuh keluarga.
"Saya dan Owi tampil percaya diri, tetap fokus, tetap tenang, komunikasi baik. Makannya beberapa kali saya bilang, walaupun ini Olimpiade ketiga, tetap namanya Olimpiade siapapun yang akan bertanding pasti tegang dan tekanan. Apalagi saya satu-satunya wakil Indonesia dan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pastinya ingin kasih kado terbaik buat bangsa Indonesia," ungkap Liliyana Natsir, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (23/8/2016).
Di kota kelahirannya Manado, Sulawesi Utara, Olly Maramis sang ibunda dari Liliyana ini mengaku sempat merasakan ketegangan saat menyaksikan sang buah hati bertanding di partai final.
Advertisement
"Sebagai orangtua saya sangat bangga. Itu cita-cita dia dari kecil sudah tercapai di Olimpiade berupa medali emas," tutur Olly.
Hal yang sama juga dirasakan oleh keluarga Tontowi Ahmad di Banyumas, Jawa Tengah. Muhammad Kusni dan Masruroh, orangtua dari pria yang karib disapa Owi ini ikut berdiri dan memberi hormat saat lagu Indonesia Raya berkumandang di paviliun 4 Rio De Janeiro, Brasil.
"Alhamdulilah bersyukur kepada Allah, doa kita dijabah," ucap sang ibu.
Kini Olimpiade 2016Â sudah menjadi penuntas dahaga. Owi dan Butet berhasil mempersembahkan satu-satunya medali emas bagi Indonesia. Terima kasih Owi/Butet.