Liputan6.com, Jakarta - Usai kisruh dan serbuan ratusan preman ke Kampus A Universitas Trisakti, polisi masih disebar di sekitar kawasan kampus tersebut. Mulai dari polisi bersenjata laras panjang hingga polisi berpakaian preman yang melebur bersama mahasiswa lainnya.
"Kami menyebar agar jika ada pendudukan lagi, kami sudah siaga dan tak kecolongan," ucap Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Barat AKBP Yossie Prihambodo pada Liputan6.com, Kamis (25/8/2016).
Pengamanan ini diperketat oleh Kepolisian Metro Jakarta Barat di Universitas Trisakti, kawasan Grogol, Jakarta Barat. Untuk memasuki kampus, ada dua pintu, yakni di Jalan Kiai Tapa dan satu lagi di Jalan S Parman.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com sejak Kamis pagi tadi, tak hanya di Kampus A Trisakti yang dijaga polisi. Di Kampus Universitas Trisakti School of Management juga dijaga, namun tak seketat di kampus A.
Petugas dengan senjata lengkap, tampak berdiri siap siaga. Sedangkan polisi berpakaian preman mondar-mandir keluar masuk kampus. Polisi bersenjata lengkap dan satpam, selalu memeriksa setiap orang yang ingin memasuki Kampus Trisakti, baik itu kampus A atau kampus sebelahnya yang merupakan base Yayasan Trisakti.
Tak hanya polisi berpakaian preman dan bersenjata lengkap saja yang diturunkan Yossie. Ia juga menerjunkan pasukan intelijen ke berbagai lokasi yang terkait dengan kisruhnya Trisakti.
Intel Disebar di Kampus
Pasukan intelijen disebar di wilayah-wilayah yang menjadi basis preman bayaran yang ditangkap kemarin. Preman-preman bayaran itu sempat menduduki Kampus A Trisakti, namun dapat dihalau polisi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres lain meminta informasi ada pergerakan pasukan sipil (premanisme) dari lokasi mereka masing-masing," kata Yossie.
Yossie menjamin, jika para preman bayaran kembali mendatangi kampus, pihaknya akan langsung menindak.
Kekisruhan ini berbuntut panjang, para mahasiswa dan dosen bahkan tak bisa berkuliah, mereka ketakutan dan lebih memilih duduk-duduk di taman dan kantin yang ada di kampus.
"Nunggu informasi saja sih, tadi dosennya bilang, enggak usah kuliah dulu, belum aman," kata Ayesa (21), seorang mahasiswi di Kampus A Universitas Trisakti.
Beberapa senior Ayesa yang ikut nimbrung menyesalkan kisruh kemarin. Sebab, jadwal wisuda yang akan diikutinya tak jelas.
"Bingunglah, kita sudah mau wisuda, tapi kemarin layanan akademik gak bisa," ujar mahasiswi Universitas Trisakti dengan rambut kuncir kuda tersebut.