Sukses

Detik Mendebarkan Warga Selamatkan Gerbong Kertajaya dari Api

Warga dan petugas kereta api bejibaku menyelamatkan sisa gerbong dari amukan api di Tanjung Priok.

Liputan6.com, Jakarta Polisi masih memeriksa saksi-saksi di lokasi terkait terbakarnya dua gerbong kereta Kertajaya di lintasan Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin siang. Meski dugaan sementara sudah ditemukan, penyelidikan tetap dilakukan guna mencari sebab pasti kebakaran.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Franz Siregar mengatakan, kebakaran tersebut menimpa gerbong restoran dan penumpang. Kesigapan petugas menjinakkan api berhasil memutus rembetan api ke sisa gerbong kereta tujuan Pasar Senen-Pasar Turi, Surabaya.

Salah satu saksi, Irawan alias Iwan, menuturkan detik-detik kebakaran. Dirinya saat itu baru saja membersihkan bagian dalam gerbong penumpang paling belakang. Namun saat turun dari gerbong penumpang, Iwan dikejutkan dengan kepulan asap yang muncul di gerbong restorasi.

"Pas saksi Iwan ini turun nengok ke belakang dan dia lihat ada asap dan melihat ada percikan api," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol Franz Siregar saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Jakarta Utara, Jumat, (26/8/2016).

KA Kertajaya jurusan Stasiun Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi terbakar di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Foto: PT KAI)

Ia melanjutkan, sebelum terbakar Iwan dan dua saksi lainnya sempat mendengar suara ledakan beberapa kali. Dua saksi lainnya merupakan petugas di gerbong restoran diketahui sedang mandi di toilet yang ada di dalam ruang restoran.

"Sempat meledak sebelum terbakar. Teriak dia (Iwan) dan dua pegawai bagian restoran yang dengar langsung lompat dan informasinya lagi mandi. Pas denger ledakan, dua petugas baru lompat. Sempet enggak dengar diteriakin itu dua petugas," ungkap Franz.

Franz menjelaskan, gerbong restoran terdapat di bagian paling belakang rangkaian kereta api. Di gerbong itu juuga ditempatkan genset untuk mendorong kerja listrik kereta api. Salah satunya sebagai penggerak AC.

"Jadi kereta itu udah siap berangkat ke (Stasiun) Senen udah selesai itu. Makannya ada yang mandi. Itu kan sekitar 13.30 WIB. Nah, di Senen kan jadwal berangkat sekitar jam 14.00 WIB mau ke Surabaya," ucap Franz.

2 dari 2 halaman

Didorong Manual

Kencangnya angin ditambah bahan seperti gas pul (peredam) dalam gerbong diduga membuat api cepat merambat dan membesar di gerbong restorasi. Petugas dan warga sekitar yang ada di lokasi awalnya berinisiatif menyelamatkan gerbong penumpang paling belakang. Tapi apa daya, api begitu cepat merambat dan semakin besar.

"Angin kencang. Terus langsung menyambar gerbong penumpang yang paling belakang. Nah, itu gerbong penumpang masih dicoba dilepas kaitannya cuma sudah panas juga," ujar Franz.

Kemudian petugas dan warga berinisiatif untuk melepas gerbong penumpang yang kedua dari belakang. Mereka beramai-ramai berusaha sekuat tenaga melepas kaitan antar gerbong secara manual dengan cara diangkat.

"Gerbong dibuka manual. Enggak ngerti juga dan mereka enggak percaya bisa selamatin gerbong lainnya. Namanya dalam keadaan panik dan penyelamatan," tutur Franz.

Setelah berhasil melepaskan kaitan, petugas dan warga bergotong-royong untuk mendorong gerbong penumpang lainnya ke tempat yang lebih aman.

"Didorong ramai-ramai. Didorong ada jarak 100 meteran dari lokasi kejadian. Ada delapan gerbong didorong," tutur Frans.

Menteri Perhubungan Budi Karya yang datang ke lokasi kejadian mengatakan, pihaknya akan segera mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) terkait pencucian gerbong.