Liputan6.com, Blora - Di tengah euforia kemenangan emas olimpiade, nasib sejumlah mantan atlet berprestasi memprihatinkan. Seperti Karni, di depan wakil bupati, mantan atlet dayung ini menunjukkan sejumlah medali dan piagam yang berhasil ia peroleh.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (26/8/2016), ada tiga medali emas dan satu medali perak yang disabet Karni dari SEA Games.
Baca Juga
Sejumlah medali dan piagam dari kejuaraan lokal juga berhasil disabet oleh mantan atlet berusia 48 tahun tersebut.
Advertisement
Dengan segudang medali tersebut, tidak membuat Karni hidup sejahtera. Nasibnya cenderung diabaikan pemerintah, sampai-sampai dia harus menjadi tukang sapu untuk menyambung hidup.
Karni enggan menjadi pelatih, karena tidak ingin mencetak atlet yang bernasib buruk seperti dia. Kisah Karni membuat Menpora ingin berbincang langsung dan meminta supaya Karni mau jadi pelatih.
Karni berharap pemerintah bisa memberikan pekerjaan yang layak bagi anaknya yang kini sudah duduk di bangku kelas III SMK.
Karni pun mulai terketuk hatinya untuk kembali memegang dayung. Ia kembali mengayunkan dayunnya bersama wakil bupati dan rombongannya.
Secercah asa juga diharapkan oleh Sodik Pamungkas, warga Desa Kunir Kudul, Kecamatan Kunir, Lumajang, mantan atlet tinju, peraih medali perunggu dan emas pada PON tahun 2000. Namun sejak pensiun dari dunia olahraga, tinggal di rumah semi permanen dengan bilik bambu yang dindingnya jebol dan atap bocor saat hujan.
Sodik berharap, para atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa memiliki masa depan yang lebih baik.