Sukses

Menkes: Bonus Demografi Bisa Bikin Indonesia Kuat

Menkes mengingatkan agar membantu dan menjaga ibu hamil. Hal ini dikarenakan manusia produktif itu berasal dari ibu hamil.

Liputan6.com, Yogyakarta - Generasi muda atau usia produktif di Indonesia akan menjadi penentu kemajuan bangsa pada tahun-tahun mendatang. Sebab, pada 2030-2035 Indonesia akan memiliki bonus demografi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F. Moeloek menyebutkan, saat ini populasi penduduk Indonesia tengah meningkat dengan jumlah usia produktif yang paling banyak. Potensi usia produktif ini diharapkan dapat membantu membangun bangsa. Selain itu, usia produktif dapat juga membantu mereka yang sudah tidak bisa produktif dan para manula (manusia usia lanjut).

"Artinya kalau jumlah besar ini produktif, tentu kita akan menjadi bangsa yang kuat sekali. Tapi kalau kita lihat usia yang produktif tadi diperkirakan 150 juta jiwa tidak menjadi manusia yang produktif, tentu peluang ini akan menjadi hilang," kata Nila, dalam Sidang Pleno II Muktamar Nasyiatul Aisyiyah, di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (26/8/2016).

Nila menjelaskan, potensi ini memiliki tantangan. Pertama secara internal, letak geografis Indonesia yang sangat luas tentu menjadikan fasilitas dan infrastruktur di setiap daerah berbeda-beda. Karena itu, dapat mempengaruhi kualitas penduduknya dan menyebabkan angka kemiskinan yang meningkat di daerah tersebut.

Kedua, ia menambahkan, faktor eksternal di mana Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang berarti mobilitas penduduk dunia semakin tidak terbatas.

"Sudah tidak ada batas antarnegara, dan juga antarmanusia. Kita mengetahui sekarang (manusia) dengan mudah melakukan urbanisasi, untuk mencukupi kehidupannya. Tidak hanya orang yang masuk ke negara kita saja, tetapi penyakit juga," tambah Nila.

Faktor eksternal ini, menurut dia, harus diwaspadai usia produktif Indonesia nantinya. Sebab ada potensi menyebarnya penyakit. Seperti halnya penyakit virus ZICA, yellow fever, dan penyakit Ebola di Afrika. Ia juga mengingatkan, agar membantu dan menjaga ibu hamil. Hal ini dikarenakan manusia produktif itu berasal dari ibu hamil.

"Saat saya bertemu dengan almarhumah ibu Ainun Habibie, beliau berpesan, tolong ajarkan ibu-ibu hamil itu dengan membuka sisi otak kiri dan otak kanan. Artinya, tidak hanya memberikan makanan atau nutrisi yang baik (kepada janin), tetapi juga sentuh dengan kasih sayang melalui musik dan lain-lainnya. Agar bisa terbuka otak kiri dan kanannya," kata Menkes Nila.Â