Liputan6.com, Medan - Bomber di Gereja Katolik Santo Yosep Medan, Ivan Armadi Hasugian (IAH), dikenal tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar tempat tinggalnya, di Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
Seorang tetangga bernama J Sagala mengaku tidak menyangka Ivan menjadi pelaku bom bunuh diri. Menurut dia, pada Sabtu kemarin 27 Agustus 2016 ia sempat mendengar ledakan yang cukup kuat di rumah Ivan yang bernomor 26 tersebut.
"Enggak nyangka aja, semalam memang sempat saya dengar ada ledakan gitu dari rumahnya, tapi enggak terlalu saya hiraukan," ungkap Sagala di Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8/2016).
Advertisement
Sementara, Kepala Lingkungan 11, Kelurahan Tanjung Sari, Yulike, sebelumnya mengatakan keluarga Ivan sudah 20 tahun tinggal di Gang Sehati. Dia juga membenarkan Ivan kurang bergaul dengan warga sekitarnya.
"Iya, dia dan keluarganya kurang bermasyarakat dengan warga sekitar," kata Yulike.
Pascabom bunuh diri, kediaman Ivan mendapat pengawalan ketat dari pihak TNI dan polisi. Terlihat juga garis polisi terpasang di pagar rumahnya. Sementara, Ivan kini sudah diboyong ke Mapolresta Medan, guna pemeriksaan lanjutan kasus ledakan bom bunuh diri ini.