Sukses

3 Bulan Ambruk, 4 Ruangan SD di Bogor Terbengkalai

Foto presiden dan wakil presiden masih terpampang di salah satu dinding ruang kelas yang roboh.

Liputan6.com, Bogor - Empat ruang kelas di SDN Loji 2 di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, ambruk pada pertengahan Mei 2016. Tiga bulan berlalu, tiga ruang kelas dan satu ruang guru hingga kini masih belum diperbaiki.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, terlihat empat ruangan yang ambruk karena rapuh dimakan usia. Material bangunan masih teronggok di bagian dalam ruangan itu.

Papan tulis, dinding penyekat, dan pintu ruang kelas juga tampak dibiarkan diterpa panas dan hujan. Bahkan, foto presiden dan wakil presiden masih terpampang di salah satu dinding ruang kelas yang roboh.

Yuni Mulida, guru SDN Loji 2, menyatakan sebelum kejadian sekolahnya memiliki 10 ruangan. Tujuh digunakan untuk ruang kelas, dua untuk ruang guru, dan satu untuk perpustakaan.

Setelah kejadian itu, pihak sekolah pun harus mengatur kembali pembagian ruangan. Akhirnya diputuskan kelas 1A dan 1B, 2, 3, dan 6 masuk pagi, sementara kelas 4 dan 5 masuk siang.

"Untuk sementara ruang perpustakaan dan ruang guru dipakai untuk kegiatan belajar siswa," kata Yuni saat ditemui di SDN Loji 2, Senin (29/8/2016).

Menurut Yuni, tidak ada korban dalam peristiwa robohnya atap bangunan sekolah karena saat kejadian tidak ada kegiatan belajar mengajar. "Kejadiannya sore. Sebelum roboh juga kami sudah antisipasi. Empat ruangan itu dikosongkan karena memang sudah rawan ambruk," kata Yuni.

Menurut dia, rencananya tahun ini Dinas Pendidikan Kota Bogor akan memperbaiki gedung sekolah itu melalui dana alokasi khusus (DAK). "Kemarin sih dengar-dengar dari Pemda bilang mau segera dibangun," ujar Yuni.

Setelah ambruk, saat ini para siswa mengaku khawatir kejadian serupa terulang. Satu ruangan yang kini digunakan siswa kelas 2, 3, dan 6 itu kondisinya juga rawan ambruk. Atap bangunan dan plafon masing-masing ruang kelas sudah rapuh bahkan sesekali serpihan plafon berjatuhan mengenai siswa yang sedang belajar.

"Ini juga sudah rapuh. Kami takut ambruk," ujar Alda Septia Yuniar, siswi kelas 6 SDN Loji 2 sambil menunjuk ke bangunan yang roboh.