Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bernama Andrew Budikusuma mengunggah pengeroyokan terhadap dirinya melalui akun Facebook-nya. Dia dikeroyok orang tak dikenal saat menggunakan bus Transjakarta pada Jumat, 26 Agustus 2016 malam.
Sebelum dikeroyok, Andrew diteriaki dengan kata-kata "Lu Ahokkan".
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai aksi itu hanya teror yang dilakukan oleh orang-orang pengecut.
Advertisement
"Bukan mengira sayalah. Kalau ketemu saya, dia mana berani gebukin. Itu namanya teror saja. Coba dia berani ngulang lagi enggak? Itu kan cuma cara teror yang kampungan. Orang-orang pengecut, itu teknik teror saja," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Ahok mengatakan, pelaku pemukulan di bus TransJakarta itu hanya sekumpulan orang pengecut yang ingin membuatnya takut.
"Tujuannya kan supaya teror saya. Kan di RPTRA teror saya sempat sudah sampai lima kali, enggak boleh diresmikan (RPTRA) tapi gagal. Teror saya enggak boleh ke kawinan di kampung, tapi gagal. Mau ke sini (Balai Kota), tapi takut. Jadi cuma mau teror di luar. Itu cuma orang pengecut saja. Iya dong (teror). Jelas itu manggil Ahok-Ahok, tampangnya beda kok," ungkap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu akan mengusut peristiwa ini, termasuk petugas Transjakarta yang tidak bisa mencegah pengeroyokan itu.
"Itu juga lagi kita teliti. Kan dia juga ada tingkat ketakutan juga. Kalau sudah sampai tiga-empat orang, kamu kira gampang satu lawan dua, satu lawa tiga. Itu kan cuma di film. Kalau berantem satu lawan tiga susah gitu loh. Orang kayak gitu juga biasanya enggak berani terusin. Kalau diterusin mesti kita tangkap, pengecut aja itu orang, biasa orang pengecut," tandas Ahok.