Liputan6.com, Jakarta - Jessica Kumala Wongso sempat berkali-kali melakukan percobaan bunuh diri pada 2015 saat masih berada di Australia. Fakta tersebut terungkap dalam laporan Australian Federal Police (AFP).
Menanggapi hal itu, Ahli Kriminologi Ronny Nitibaskara mengungkapkan, ada perbedaan pada upaya bunuh diri yang dilakukan laki-laki dan perempuan. Menurut Ronny, bunuh diri yang dilakukan laki-laki memang karena mereka ingin mengakhiri hidup.
‎
Baca Juga
"Tapi kalau perempuan bunuh diri, itu karena ingin mendapat perhatian, crying for help," ujar Ronny saat memberikan keterangan ahli dalam persidangan kasus Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Advertisement
Ronny menjelaskan, jika perempuan melakukan percobaan bunuh diri, itu tidak benar-benar bermaksud mengakhiri hidupnya. Mereka melakukan hal itu hanya untuk mencari perhatian.
Iamemberikan contoh, perempuan yang bunuh diri dengan menenggak racun serangga atau obat nyamuk, biasanya tidak diminum dalam jumlah banyak. Ia hanya meminum beberapa tenggak untuk membuat orang lain, terutama kerabat, mencemaskannya.
"Dia (perempuan) minum dua tenggak saja, terus cari perhatian, tolong saya dong," tutur guru besar kriminologi Universitas Indonesia (UI) itu.
‎Hal itu secara umum terjadi pada diri seorang wanita, termasuk Jessica Wongso. Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin itu diketahui beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri sejak Januari hingga akhir 2015.
Mirna Salihin tewas usai menyeruput es kopi Vietnam mengandung sianida di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016. Teman Mirna, Jessica Wongso kini menjadi terdakwa dalam kasus dugaan pembunuhan berencana ini.