Sukses

Aksi Keren Laika Ungkap Sabu di Apartemen Gading Nias

Meski jaraknya masih jauh dan ada penghalang, Laika tetap bisa mengetahui keberadaan sabu. Lokasinya langsung terdeteksi.

Liputan6.com, Jakarta - Meski jaraknya masih jauh dan ada penghalang, Laika tetap bisa mengetahui keberadaan sabu. Lokasinya langsung terdeteksi.

Ada 5 tower di Apartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menjadi sasaran aparat gabungan dari satuan Narkoba Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara, BNN dan Imigrasi. Ratusan aparat menyebar ke setiap lantai di tower Apartemen untuk memeriksa penghuni dan unit yang diduga menyimpan barang haram narkotika.

Dengan sandi Operasi Nila Jaya 2016, masing-masing tim gabungan pun menyusuri satu per satu lantai tower apartemen. Dalam operasi ini, setiap tim juga mengikutsertakan anggota K-9 atau anjing pelacak.

Gelagat aneh ditunjukkan salah satu anggota K-9 bernama Laika ketika berada di lantai 2 tower Dahlia. Betina usia 5 tahun itu menggaruk-garuk salah satu unit. Garukannya pun semakin kuat.

"Nah narkoba ini di dalam. Laika kasih tau itu. Kecium mengandung positif narkotika," tutur Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Eko Daniyanto kepada Liputan6.com di lokasi, Kamis (1/9/2016).

Anggota K-9 atau anjing pelacak bernama Laika di Apartemen Gading Nias. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Beberapa aparat pun langsung mendobrak pintu apartemen. Di dalam ada seorang pria tengah tertidur di kamar. Penggeledahan pun dilakukan dan masih berlangsung. Penghuni pun pasrah dan duduk di sudut kamar.

Pantauan Liputan6.com, tiap sudut ruangan dan plafon jadi sasaran penggeledahan. Tak butuh waktu lama, petugas menemukan kristal putih yang diduga kuat sebagai sabu. Kristal tersebut dibungkus klip putih dan disimpan dalam lemari.

"Nanti ya, diperiksa dulu kandungannya itu sabu atau bukan," ujar Eko.

Sasaran Selfie

Brigjen Eko menuturkan, saat ini ada 50 anjing pelacak spesialis mencium narkotika di BNN. Ada 2 anjing yang dibawa BNN dalam Operasi Nila Jaya di Apartemen Gading Nias. Laika dan Jazzy. Keduanya pun mampu mengendus segala macam jenis narkotika. Meski dibatasi tembok dan tabung besi.

Anggota K-9 atau anjing pelacak bernama Jazzy di Apartemen Gading Nias. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"Tergantung banyaknya barang bukti. Semakin banyak, dari jarak jauh Laika pun sudah dapat (mengendus)," kata Eko.

Eko melanjutkan, Laika didatangkan dari negeri Belanda. Laika sehari-harinya berlatih di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Betina jenis Labrador itu juga dilatih untuk bisa mengendus narkotika yang mungkin saja lolos sinar X-Ray.

"Latihan di Kelapa Dua. Cara melatihnya nggak pakai sabu, ada barang khusus lagi. Laika juga bisa mengendus alat hisap," cerita Eko.

Pantauan Liputan6.com, Laika menjadi pusat perhatian para penghuni. Terlebih Laika turun dari lantai dua tower Dahlia dengan mengawal anggota yang membawa beberapa barang bukti yang diduga narkotika jenis sabu.

Berondongan pertanyaan seputar Laika pun diajukan para penghuni. Mulai dari bagaimana cara Laika mengendus narkotika sampai perawatan Laika.

"Ini anjing yang temukan sabu, Pak? Jinak kan, Pak? Ngerawatnya susah nggak, Pak?" tanya para penghuni sambil selfie bersama Laika.

Selain menemukan sabu, Tim Operasi Nila Jaya di Apartemen Gading Nias juga mengamankan 8 warga negara asing (WNA) yang diduga tidak memiliki kelengkapan surat-surat tinggal. Satu airsoft gun juga diamankan bersama seorang pria yang diduga sebagai pemiliknya.

Video Terkini