Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Jakarta Selatan membongkar sejumlah bangunan di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Sejumlah bangunan itu kini rata dengan tanah. Tidak hanya rumah warga, sebuah bangunan panti asuhan milik Yayasan Shohibul Al Istiqomah Rawajati juga turut dibongkar.
Sekitar 35 anak yatim yang tinggal di situ pun terancam tidak punya tempat tinggal.
Advertisement
Uwa, salah satu pengasuh panti asuhan mengaku bingung dengan nasib anak asuhannya. Mereka terancam telantar nasibnya karena belum ada kepastian tempat tinggal.
Uwa mengatakan, Pemkot Jaksel pernah menjanjikan akan menyediakan rusun di Jaksel untuk warga dan panti asuhannya. Namun, hingga kini belum terealisasi.
"Ada 35 anak yatim yang kini akhirnya terancam terlantar," kata Uwa di lokasi, Kamis (1/8/2016).
Dini (28), salah satu relawan yayasan tersebut menuturkan sebenarnya sudah ada tempat untuk bernaung di daerah Cililitan, Jakarta Timur.
"Ada, tapi di sana sering banjir. Kalau udah banjir ya mau enggak mau harus mengungsi," tutur Dini.
Karena itu, dia berharap pemerintah mau memberikan tempat dan bantuan.
"Kita tidak mengharapkan, tapi ini kewajiban pemerintah kan. Kami hanya minta tempat yang layak bagi nasib anak-anak di sini," tutup Dini.
Serangan Jantung
Tidak hanya panti asuhan, seorang warga Rawajati tiba-tiba terjatuh saat melihat tempat tinggalnya dibongkar.
Imran, saksi yang melihat kejadian mengatakan, pria tersebut berumur sekitar 45 tahun. Menurut dia, ketika petugas Satpol PP dan dua eskavator datang, pria tersebut langsung roboh tergeletak.
"Orang-orang langsung berkerumun pas alat berat keruk rumahnya," ucap Imran di lokasi.
Menurut dia, pria tersebut langsung dievakuasi warga dan petugas kesehatan. Ambulans lantas membawa pria ke rumah sakit terdekat.
"Digotong ke mobil ambulans Rumah Sakit Budi Asih," tutur Imran.
Sekretaris Kota Jakarta Selatan Desy Putra mengatakan akan menanggung biaya pengobatan warga yang tiba-tiba jatuh itu.
"Kan juga ada BPJS yang bisa dipakai untuk mengobati warga yang mengalami luka tersebut," kata Desy.