Liputan6.com, Jakarta Beragam komentar di media sosial mengemuka menyusul pencalonan Wakapolri Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Â
Surat dari presiden kepada pimpinan DPR tentang pengajuan nama Komjen Budi Gunawan sebagai kepala BIN telah disampaikan Menteri Sekretaris Negara. Wakapolri Komjen Budi Gunawan diproyeksikan mengganti Sutiyoso.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (2/9/2016), Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan, dalam waktu dekat akan dilakukan fit & proper test oleh Komisi I.
Baca Juga
Sementara itu, terkait calon Wakapolri, Indonesia Corruption Watch (ICW) memberi catatan soal reformasi Polri.
Advertisement
"Kapolri baru Tito Karnavian bisa memilih wakilnya yang kira-kira dapat bekerja sama dengan dirinya, punya satu visi besar yang sama dengan dirinya untuk memperbaiki institusi kepolisian dari berbagai macam persoalan, termasuk yang paling serius adalah masalah korupsi," kata Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.
Nama Komjen Budi Gunawan mencuat menyusul pencalonannya sebagai Kapolri yang belakangan dibatalkan. Hal ini terkait nama Komjen Budi Gunawan sempat dikait-kaitkan dengan kasus rekening gendut Polri.
Karirnya di kepolisian melejit setelah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri. Alumnus Akpol 83 itu kemudian menduduki pos sebagai Karobinkar SSDM Polri dengan bintang 1 di pundak.
Sekitar tiga tahun kemudian, Budi Gunawan dipercaya sebagai Kadiv Binkum dengan 2 bintang di pundak. Posisi Kadiv Propam sempat ia jalani termasuk Kapolda Bali. Ia mendapat bintang 3 setelah menjadi Kalemdikpol pada 2012 silam.
Meski sempat batal sebagai Kapolri, Komjen Budi Gunawan akhirnya diangkat sebagai orang nomor 2 di tubuh Polri.
Kini, belum genap setahun enam bulan, ia kembali dipromosikan untuk mengendalikan Badan Intelijen Negara.
Â