Liputan6.com, Jakarta AJ dan S merampok sebuah rumah mewah di Jalan Bukit Hijau IX, Pondok Indah, Jakarta Selatan tadi pagi. Keduanya kemudian berhasil dibekuk polisi tanpa perlawanan pada pukul 14.41 WIB.
Tak hanya berniat merampok, dua pelaku juga menyandera pemilik rumah, Asep Sulaiman dan istrinya, Euis, dua anaknya, serta pembantu mereka, Reni.
Rupanya, aksi perampokan bukan sekali ini saja terjadi di kawasan komplek perumahan elite tersebut. "Ini mah bukan pertama. Sebelumnya ada beberapa kejadian kemalingan," ujar Diky (26), pemilik warung nasi sekitar lokasi kejadian, Sabtu (3/9/2016).
Advertisement
Diky mengaku, sekitar dua bulan lalu rumah yang berada di belakang kediaman Asep juga pernah disatroni maling. Namun untungnya, tidak ada barang yang hilang.
"Itu di belakang rumah Asep, sempat dimasuki maling. Keburu ketahuan tapinya," ujar dia.
Selang seminggu kemudian, sejumlah pekerja bangunan kehilangan ponsel mereka. Para pekerja itu tengah mengerjakan pembangunan rumah yang lokasinya juga berada di belakang rumah Asep.
"Pas seminggu kemudian, pekerja bangunan sebelah rumah (rumah yang sempat dimasuki maling) hilang semua ponsel-ponselnya," ucap dia.
Bahkan setahun lalu, dua rumah yang lokasinya berseberangan dengan dua lokasi pencurian tadi juga mengalami hal serupa. Kali ini barang-barang seperti ponsel, laptop dan alat elektronik lainnya yang hilang.
"Tahun lalu seberangnya. Satu rumah hilang ponsel, laptop, berapa buah gitu. Satu rumah lagi sempat ketahuan sama penjaga rumah, langsung kabur," kata Diky yang sudah berjualan makanan di kawasan Bukit Hijau selama lima tahun itu.
Diky mengakui, meski di tiap ujung jalan komplek perumahan ini dijaga oleh satpam, orang-orang bebas lalu lalang masuk ke dalam komplek. Karenanya dia tak heran jika sering terjadi perampokan di wilayah ini.
"Orang luar masuk pakai mobil buka jendela bilang 'selamat malam' ke Satpam juga dibiarin masuk. Tapi baru ini yang parah, karena sampai ada yang disekap," ujar Diky.