Liputan6.com, Jakarta - Dua gadis memakai rok pendek keluar dari sebuah rumah toko atau ruko berwarna oranye hitam, mereka langsung menuju mobil yang terparkir di depan gedung yang cuma punya enam jendela kaca. Di depan mes itu, dua sekuriti terus berjaga mereka melarang siapa pun yang tak dikenal untuk mendekat.
"Itu kan mesnya pegawai Alexis sama 1001," ucap Yati (33) warga sekitar Jalan Kemukus, Kelurahan Pinangsia, KecamatanTaman Sari, Jakarta Barat kepada Liputan6.com, Jumat malam, 2 September 2016.
Baca Juga
Bangunan tersebut sempat di[razia]( 2592544 "") oleh Camat Taman Sari, 90 kartu tanda penduduk (KTP) milik penghuninya disita. Bangunan itu merupakan tempat tinggal para pegawai dua tempat hiburan malam serta hotel.
Advertisement
Saat dirazia, bangunan itu memiliki kerangkeng di dalamnya. Sementara, dari luar dua pintu besi kecil dijaga dua orang sekuriti.
"Dari tengah malam sampai pagi itu ramai mas, terlebih jelang subuh, banyak yang masuk," kata seorang pedagang rokok dan kopi yang punya lapak kecil di gang samping ruko itu.
Si pedagang tak ingin namanya dituliskan, ia takut kehilangan rezeki. Sebab, dengan ramainya mobil yang datang jadi tambahan penghasilannya.
"Penjagaannya ketat, pernah ada cekcok sama satpam situ sih, karena ada yang dilarang masuk," ia menjelaskan.
Dilarang Keluar Kecuali Kerja
Sementara itu, seorang warga lainnya yang tinggal di sekitar Kantor Camat Taman Sari, Dian (33) menyebutkan para pegawai yang tinggal di sana dilarang untuk keluar selain bekerja. Sementara untuk makan, kantin di bawah sudah mengondisikan untuk mengantar makanan ke atas.
"Saya pernah kerja di kafe samping mes itu, kalau siang sering disuruh nganterin makan ke atas," kata Dian.
Baron (27), mantan tukang parkir kawasan Pinangsia, menyebutkan para pekerja hiburan malam ini mulai keluar dari mesnya setiap sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB ke bawah.
"Kadang baru keluar jam tujuh malam, pas keluar ada yang dandan seksi, ada yang biasa aja, tapi mereka itu cantik-cantik. Setiap keluar, pasti bawa tas besar dan dikawal sekuriti serta seorang laki-laki," Baron menjelaskan.
Sebelumnya, petugas gabungan dari Kecamatan Taman Sari menggelar Operasi Bina Penduduk pada Kamis 1 September 2016 dan Jumat 2 September 2016. Operasi itu dipimpin oleh Camat Taman Sari, Paris Limbong.
Saat operasi, petugas menemukan fakta mengejutkan, mes pegawai hiburan malam bagi kalangan ekonomi kelas atas tersebut berkerangkeng, pengap, dijaga ketat oleh sekuriti, serta tak memiliki izin resmi sebagai tempat kos.
Dalam operasi itu, Paris dan timnya hanya menyita Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan meminta beberapa keterangan. Di mes pegawai tersebut, sebanyak 90 KTP penghuni disita.
"Totalnya 162 KTP, di sana (mes pegawai) 90 KTP yang kami sita," Paris membeberkan.
KTP yang disita bakal diserahkan dalam laporan operasi ke Wali Kota Jakarta Barat. Dari semua KTP itu, terdiri dari 119 KTP perempuan, 43 KTP laki-laki. Dalam operasi tersebut, sudah 22 rumah kos dan bangunan yang diperiksa.
Advertisement