Liputan6.com, Jakarta Polisi terus mendalami kasus perampokan rumah mewah di Jalan Bukit Hijau IX, Nomor 17, Pondok Indah‎, Jakarta Selatan. Diduga, perampokan di rumah Asep Sulaeman itu telah terencana sejak lama.
Kepala Sub Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, kelima perampok di Pondok Indah itu telah menyusun strategi di sebuah rumah kontrakan di kawasan Tangerang, Banten. ‎Setelah itu, mereka kembali berkumpul di sebuah hotel di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Polisi pun melakukan penelusuran berdasarkan keterangan dua tersangka yang sudah ditangkap. Dari lokasi-lokasi itu pula, polisi mengumpulkan fakta-fakta baru, termasuk soal jumlah pelaku.
Advertisement
"Awalnya kita ke hotel tempat mereka kumpul selama satu jam, tengah malam sebelum ke rumah korban. Hotelnya kelas melati di Ciputat. Dari situ kita ketahui, pengelola hotel bilang, ada lima orang," ujar Hendy di Mapolda Metro Jaya, Minggu 4 September 2016 malam.
Setelah itu, penyidik Jatanras Polda Metro dan dua tersangka, yakni AJ dan S langsung menuju ke rumah kontrakan di Tangerang. Di rumah kontrakan tersebut polisi menemukan petunjuk terhadap tiga perampok lainnya yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Geser kontrakan di daerah Tanggerang kami menemukan beberapa identitas pelaku lainnya. Kontrakan ini beda dengan rumah yang sebelumnya dilakukan penggeledahan," dia menjelaskan.
Aktor Perampokan
Hendy juga mengungkapkan, dalang di balik aksi perampokan adalah AJ. Selain sebagai otak perampokan, AJ pula yang mengundang empat perampok lainnya yang berasal dari luar Jakarta itu untuk ikut membantu melaksanakan niat jahatnya tersebut.
"Aktornya AJ. Peran dia merekrut dan mengundang. Ada juga pelaku lain yang membantu mengantarkan pelaku lainnya ke kediaman korban," ucap Hendy.
Berdasarkan analisis penyidik, peristiwa tersebut merupakan aksi perampokan ‎murni. Terkait isu adanya dugaan unsur utang-piutang dalam peristiwa itu, polisi mengaku belum menemukan petunjuknya.
"Kami belum menemukan indikasi kasus utang-piutang. Analisis sementara kami, murni perampokan," kata dia.
Tak hanya itu, Hendy juga membantah adanya informasi yang menyebutkan saat penyekapan di rumah mewah Pondok Indah, istri korban dan istri tersangka perampok sempat saling berkomunikasi lewat telepon. "Kami belum dapat fakta itu," Hendy memungkasi.