Liputan6.com, Jakarta - "Setop ya, Setop!" Suara sang diva meninggi ketika ditanya soal Gatot Brajamusti yang menjadi tersangka dalam kasus narkoba. Raut wajah Reza Artamevia pun menegang.
Dahinya mengerut, tak ada senyum lagi di bibirnya, dan matanya tidak lagi melihat ke arah pekerja media.
"Dia tetap guru saya sampai kapan pun," ucap Reza tanpa tersenyum kepada wartawan di Lombok, Jumat, 2 September 2016.
Saat berbincang dengan Liputan6.com, pengacara Reza, Ramdan Alamsyah, mengatakan kondisi mantan istri Adji Massaid itu lebih baik dari sebelumnya.
Advertisement
"Kondisinya baik-baik saja sekarang," kata Ramdan, akhir pekan kemarin, Sabtu, 3 September 2016.
Sementara soal Asfat, obat yang dikonsumsi Reza, dia mengatakan penyanyi kondang itu hanya sekali menggunakannya. Namun, dia enggan komentar soal dugaan BNN mengubah nama sabu menjadi Asfat.
"Iya pokoknya yang Reza tahu itu namanya Asfat. Diubah namanya? Tidak tahu," ujar Ramdan.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Barat Sriyanto mengungkapkan tidak ada obat yang bernama Asfat. Dia menduga itu adalah sabu.
"Setelah kami cari ternyata Asfat itu tidak ada. Namun, itu dipastikan sabu-sabu karena kandungannya yaitu zat metamfetamin," ucap Sriyanto di Mataram, Jumat, 2 September 2016.
Menurut dia, ada kemungkinan Gatot Brajamusti dan kelompoknya mengubah nama sabu menjadi Asfat. Ini dilakukan untuk penyamaran agar tidak terendus polisi. Tak ubahnya seperti istilah "cimeng" untuk menggantikan "ganja".
Reza Artamevia sendiri mengaku tak mengetahui barang yang dibakar dan asapnya diisap itu adalah sabu-sabu. Kepada tim dokter BNNP NTB, dia juga mengaku tidak pernah mengkonsumsi narkoba. Oleh karena itu, muncul dugaan Gatot menipu Reza soal Asfat.
"Untuk sementara Reza bisa dikatakan korban karena dia tidak tahu barang itu. Dia terkesan dikelabui dengan istilah mereka Asfat. Itu dibakar, terus asapnya diisap, sedangkan aslinya itu adalah sabu-sabu," kata Sriyanto. (Winda Prisilia)