Sukses

Ahok Serahkan Urusan Mahasiswa yang Rasis ke UI

Menurut Ahok, akan sangat berbahaya bila mahasiswa rasis dibiarkan terus berkuliah.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan video rasis mahasiswa UI menolak dirinya itu tidak dapat diselesaikan hanya dengan permintaan maaf.

"Kembali ke UI. Tapi saya sebagai WNI saya keberatan. Orang sudah rasis begitu, menjual nama UI lalu hanya minta maaf materai selesai? Tidak bisa gitu," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Menurut Ahok, akan sangat berbahaya bila mahasiswa rasis dibiarkan terus berkuliah. Ahok membayangkan jika nanti dia lulus dan menjadi pejabat, mahasiswa itu akan bertambah rasis.

"Itu kalau sudah lulus jadi pejabat lagi. UI kan top, dianggap orang hebat, jadi pejabat. Waduh mau jadi apa pejabat rasis begitu otaknya," tegas Ahok.

Ahok pun menyarankan mahasiswa tersebut bergabung atau mendirikan partai politik bila ingin menolaknya di Pilkada DKI. Ahok menyebut agar mahasiswa itu tidak menentang secara anarkis dan membawa nama kampus negeri.

"Kalau Anda pengen (menentang) ya secara politik dong, kalau secara anarkis ya enggak bisa," ujar dia.

Meski demikian, Ahok menyerahkan penyelesaian kasus tersebut kepada pihak UI. Namun, sebagai warga negara yang membayar pajak, Ahok ingin mahasiswa itu dipecat dari kampus negeri yang dibiayai uang rakyat.

"Saya enggak berhak itu urusan UI ya. Tapi kalau saya, saya pecat jadi mahasiswa karena enggak guna. Mahasiswa disekolahin, karena UI dibiayain APBN. Jadi kalau kamu lulusan PTN, kamu harus sadar kamu dibiayai uang rakyat APBN," ucap Ahok.

UI Sebut Video Ilegal

UI melalui pernyataan tertulis menegaskan video Boby tersebut bersifat ilegal atau tidak resmi dan tidak memiliki hak untuk mengatasnamakan UI.

"Video tersebut merupakan bentuk tindakan yang tidak mengindahkan etika kegiatan akademik pada umumnya dan tata tertib kehidupan kampus pada khususnya," tulis UI.

Menurut UI, video tersebut telah melanggar Ketetapan Majelis Wali Amanat UI yang menyatakan, "Warga UI dilarang melakukan diskriminasi  terhadap orang lain atas dasar agama, etnisitas, gender, orientasi seksual, orientasi politik dan cacat fisik.

UI telah memanggil Boby terkait tindakannya. UI mengajak segenap sivitas akademikanya untuk senantiasa menjaga netralitas institusi pendidikan dan bersama menjaga kampus UI bebas dari segala bentuk politik praktis.