Sukses

Komisi I Segera Kirim Laporan soal Budi Gunawan ke Pimpinan DPR

Komisi I segera mengirim hasil laporan hasil tes Budi Gunawan kepada Pimpinan DPR.

Liputan6.com, Jakarta - Fit and proper test Komjen Budi Gunawan berjalan mulus. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengungkap tidak ada perdebatan dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut. Komjen Budi Gunawan (BG) pun dinyatakan lolos uji kepatutan dan kelayakan calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Dia menyebut 10 fraksi yang ada di DPR sepakat meloloskan BG jadi pengganti Sutiyoso.

"Tidak ada perdebatan melainkan bagaimana mengambil kesimpulan, 10 fraksi sepakat, menyetujui beliau (BG) layak jadi Kepala BIN. Kalau sudah Wakapolri track record bagus," ungkap TB Hasanuddin usai pengumuman di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Menurut dia, Komisi I DPR hanya menekankan agar Budi Gunawan memaksimalkan penanganan sejumlah hal. Misalnya, pemberantasan teroris.

"Lalu proteksi terhadap masyarakat Indonesia, lalu terhadap masalah-masalah lain yang menurut kami relevan. Tinggal kami sepakat apa yang disampaikan beliau dipraktikkan dan dilakukan pengawasan antara Kepala BIN dan Komisi I," papar Hasanuddin.

Politikus PDIP ini menjelaskan Komisi I segera mengirim hasil laporannya kepada Pimpinan DPR.

Lalu, pimpinan DPR akan membawanya ke rapat paripurna. Apabila disetujui saat rapat paripurna, maka DPR akan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.

"Setelah membaca pertimbangan DPR, maka presiden akan melaksanakan pelantikan. Kami tidak formalitas, tetapi sesuai prosedur," ujar TB Hasanuddin.

Sementara soal mayoritas anggota BIN yang berasal dari TNI, dia mengatakan hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Anggota tetap harus patuh kepada Budi Gunawan sebagai pucuk pimpinan, meski dia berasal dari kepolisian.

"Di BIN atau di mana pun lembaga negara, itu sudah ada prosedur yang berlaku, peran tanggung jawab masing-masing di situ pimpinan bekerja," ucap Hasanuddin.

Dia yakin pria yang akrab disapa BG itu mampu menduduki jabatan Kepala BIN menggantikan Sutiyoso, tanpa memperhatikan latar belakangnya.

"Latar belakang apapun yang penting kompetensi. Menurut hemat saya, dalam jabatan yang akan dijabat, beliau sangat-sangat memiliki kompetensi yang bagus. Saya diyakinkan lagi ketika beliau menyampaikan paparan itu, memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas," ujar TB Hasanuddin.

2 dari 2 halaman

BKO

Pada fit and proper test Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), sejumlah fraksi mengutus Bantuan Kendali Operasi (BKO) untuk menggantikan 9 Anggota Komisi I yang berhalangan hadir. Bala bantuan ini bukan hanya berasal dari Komisi I. Penggantian seperti ini lumrah terjadi.

"Pertama-tama kami mau memperkenalkan anggota baru berkenaan BKO," ungkap Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Dia pun membacakan sembilan anggota BKO tersebut. Kesembilan orang itu adalah Risa Mariska (fraksi PDIP), Ferdiansyah (fraksi Partai Golkar), Sufmi Dasco Ahmad (fraksi Partai Gerindra), Muslim dan Benny K Harman (fraksi Partai Demokrat), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dan Yakut Cholil Qoumas (fraksi PKB), Habib Aboe Bakar Al-Habsy (fraksi PKS), dan Johnny G Plate (fraksi Nasdem).

Beberapa di antaranya merupakan Anggota Komisi III. Mereka adalah Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman, anggota Komisi III DPR Risa Mariska, Sufmi Dasco Ahmad, dan Habib Aboe Bakar Al-Habsy.

Komisi III DPR membidangi hukum, keamanan, dan hak asasi manusia. Beberapa mitra Komisi III di antaranya Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Kepolisian.

Budi Gunawan pada awal 2015 sempat menjalani proses fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR. Dia diloloskan, meski namanya ramai diperbincangkan publik karena menjadi tersangka rekening gendut di KPK.

Akibat kasus itu pula, BG batal dilantik Presiden Joko Widodo atas rekomendasi Tim 9. Meski begitu, dia akhirnya ditunjuk menjadi Wakil Kepala Polri mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.