Sukses

Ilmu Kebal Mahesa Kurung Bermodal Sebungkus Rokok

Kemudian, akan dikenakan biaya lanjutan untuk memperdalam ilmu Mahesa Kurung.

Liputan6.com, Jakarta - Mahesa Kurung sedang digandrungi remaja di Jakarta Selatan, terutama mereka yang bergabung dengan geng motor. Cara mendapatkan ilmu yang disebut-sebut untuk kekebalan itu tidaklah susah.

Menurut penuturan seorang warga di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tidak mahal untuk mendaftar sebagai anggota Mahesa Kurung. Bila diibaratkan dengan barang, biaya pendaftarannya hanya seharga sebungkus rokok.

"Enggak mahal bang. Murah kok. Terjangkau. Paling sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribuan. Ya seharga sebungkus rokoklah," kata Acong tentang pergaulan di sekitarnya di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).

Diduga, tarif tersebut diperuntukkan agar para remaja dapat menjangkaunya.

"Ya kan kebanyakan ABG (Anak Baru Gede), masih pada sekolah. Duitnya juga enggak banyak. Makanya daftarnya cuma segitu. Ibarat kata pakai uang jajan mah bisa," lanjut Acong.

Namun, uang Rp 20 ribuan itu hanya modal awal untuk pertama bergabung dengan perguruan ilmu kebal Mahesa Kurung. Sebab, anggota dikenakan biaya lanjutan untuk memperdalam ilmu tersebut.

"Besarannya masih sama. Tapi kalau ditotal, sampai bisa (kebal) itu habislah Rp 200 sampai Rp 300 ribu," kata Acong.

Kawasan Jakarta Selatan, khususnya di bilangan Jagakarsa dan Pasar Minggu tengah, mencekam dengan kehadiran geng motor yang diduga memiliki ilmu kebal Mahesa Kurung. Dua orang menjadi korban pada kemarin dinihari akibat luka bacok 20 remaja geng motor di sebuah warnet di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.Sementara itu, Bayu Aji Prakoso (21) dan dua muridnya digelandang aparat Polsek Jagakarsa, Jumat 2 September 2016. Penangkapan dilakukan atas respons pesan singkat berantai yang mencurigai perkumpulan Mahesa Kurung yang diprakarsai Bayu di sebuah bengkel ketok magic di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.Kepada polisi, Bayu mengaku memiliki pengikut 300 orang. Namun, dari bukti yang ditunjukkan, para anggota yang rajin bertandang ke bengkel ketok magic yang ditunggui Bayu, hanya 20-30 orang."Rata-rata mereka anak-anak di bawah umur, para remaja," kata Kapolsek Jagakarsa, Kompol Sri Bhayangkari saat dihubungi Liputan6.com, Senin 5 September 2016.Penuturan dua murid Bayu ke pihak kepolisian, macam-macam alasan para remaja itu bergabung dengan perkumpulan Mahesa Kurung. "Ada yang ingin kebal, ada yang sering ditolak dan minta pelet, yang suka di-bully, pengasihan, macem-macemlah," kata Sri.Saat menggeledah di dalam dan sekitar bengkel, tidak didapati senjata tajam atau benda yang dicurigai akan digunakan untuk tawuran. "Kami justru mendapati isim, batu akik, kemenyan, buluh perindu," Sri membeberkan.Karena tidak terbukti menyimpan senjata tajam, polisi memulangkan ketiga orang tersebut.

Video Terkini