Sukses

Temukan Mobil, Polisi Buru 3 Komplotan Perampok di Pondok Indah

Tak hanya tongkat besi, dalam mobil tersebut juga ditemukan ‎pelat nomor kendaraan bernomor polisi B 503 AJS.

Liputan6.com, Jakarta Polisi menemukan kendaraan yang diduga digunakan komplotan perampok rumah mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu lalu 3 September 2016. Dalam mobil tersebut terdapat sarung senjata dan tongkat besi.

Mobil Fortuner hitam itu ditemukan di kawasan luar Jakarta pada Rabu kemarin 7 September 2016. Mobil bernomor polisi B 1746 CLP itu dalam keadaan terkunci, sehingga polisi membuka paksa. Polisi meyakini mobil itu milik istri tersangka AJS.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono ‎mengatakan, setelah dibuka paksa di dalam mobil tersebut ditemukan sejumlah barang yang mengejutkan dan bisa digunakan sebagai alat kejahatan.

"Ada stik kayak tongkat tapi dari besi, trus ada sarung senjata, barang lainnya itu barang milik pribadi, yakni tas, pakaian, sepatu," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu 7 September 2016.

Tak hanya tongkat besi, dalam mobil tersebut juga ditemukan ‎pelat nomor kendaraan bernomor polisi B 503 AJS. Pelat mobil itu diduga digunakan para perampok di rumah Asep Sulaiman itu, untuk mengelabui polisi.

"Ada juga pelat normor di dalam mobil, B 503 APS, nanti kita cari tahu, tapi pelat yang dipakai itu atas nama istri AJS," kata Awi.

Hingga Rabu sore, Awi menyebutkan, ada tim berpakaian antipeluru dan bersenjata yang dikirimkan ke tempat penemuan mobil tersebut. Tapi ia enggan merinci dengan alasan para rampok diduga masih di sekitar lokasi.

"Tim yang di sana tanpa senjata lengkap, mereka minta bantuan, kita sudah kirim back up ke sana," pungkas Awi.

Jajaran Polda Metro Jaya meringkus dua perampok sekaligus penyandera penghuni rumah mewah di Jalan Bukti Hijau IX, Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Sabtu 3 September 2016.

Dua perampok rumah mantan bos Exxon Mobile itu berinisial AJS dan S. Sementara, lima penghuni rumah tersebut selamat. Namun, polisi kini memburu tiga perampok lain yang diduga komplotan dua rampok tersebut.