Program beasiswa yang diselenggarakan perusahaan terbukti ampuh mewujudkan cita-cita siswa yang tidak mampu. Selain membantu pendidikan warga sekitar, perusahaan juga mendapatkan sumber daya handal dan terdidik.
Liputan6.com, Jakarta Mimpi punya masa depan cerah memang harus diperjuangkan. Memang tak mudah. Namun tidak ada kesungguhan yang tak membawa hasil.
Adalah Mahadir yang kini mampu menyandang status mahasiswa. Status itulah buah kesungguhannya. Anak desa berusia 20 tahun asal Pulau Padang, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, sebelumnya sempat pesimis untuk bisa melanjutkan kuliah.
Alumnus SMAN 1 Merbau memang bukan berasal dari keluarga berada. Bisa kuliah itu hanyalah harapan indah menjelang tidur. Bahkan, harapan itu semakin jauh panggang dari api saat dia gagal menempuh Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 lalu.
Advertisement
Tapi tak ada kata menyerah bagi Mahadir. Meski gagal di SNMPTN, Mahadir belum memupus harapannya untuk bisa kuliah. Mahadir yakin, dengan meraih gelar sarjana, masa depannya bakal lebih baik.
Gayung bersambut. Dari informasi yang dia peroleh, PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyediakan beasiswa untuk siswa-siswa dari keluarga kurang mampu. Mahadir pun mengajukan lamaran agar mendapat beasiswa.
Tapi itu juga tak mudah. Jalur berliku harus dia tempuh untuk mendapatkan beasiswa dari RAPP. Mulai dari keterlambatan pengumpulan dokumen permohonan beasiswa. Bahkan ketiadaan biaya untuk mengikuti seleksi di Pangkalan Kerinci. “Untuk ongkos fotokopi berkas permohonan beasiswa saja saya harus pinjam teman,” kenang Mahadir.
Dan kesungguhan itu kini sudah terjawab. Meski berkas Mahadir terlambat sampai ke RAPP, namun dia tetap diikutkan seleksi. Bahkan dia juga melaju mulus saat test tertulis dan wawancara dengan pihak perusahaan. Maklum, Mahadir memang tergolong murid cerdas di sekolah. “Pak Yandi dari Humas RAPP yang memberi tahu saya lolos seleksi beasiswa,” imbuhnya.
Dengan beasiswa RAPP, Mahadir mendaftar sebagai mahasiswa Institut Pertanian Stiper (Instiper), Yogyakarta. Dan, syukur Alhamdulillah, Mahadir lolos dan berhak menyandang status mahasiswa dan kelak dia akan menjadi sarjana ilmu pertanian.
Jika kini Mahadir kini tengah kuliah, lain halnya dengan Muhammad Ingga (23), alumni dari Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK). Dia merasakah betul berkah beasiswa RAPP ini.
Tanpa beasiswa, “Mungkin saya menjadi penambah jumlah pengangguran di kota Pangkalan Kerinci,” ujarnya, mengenang.
Berkat kerja keras dan dukungan beasiswa RAPP, ia mampu meniti karir dan bekerja sebagai operator lapangan di Paper Machine 3 di pabrik RAAP. Ia sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa dari perusahaan. Sebab, dengan kehidupan keluarganya yang serba pas, ia belum tentu bisa kuliah.
Kini setelah selesai kuliah, Ingga mulai mengecap kehidupan yang lebih baik. Dia sekarang sudah bekerja di RAPP. Gajinya pun lumayan. Setidaknya dari gaji itu, dia bisa mencukupi kebutuhannya. Dan, yang tak kalah penting, Ingga bisa meringankan beban orangtuanya.
Berkat beragam pelatihan, seperti bahasa Inggris dan manajemen, yang diberikan RAPP, dia yakin ke depan karirnya akan semakin baik. Ingga berharap bisa sukses di RAPP.
“Saya berterima kasih kepada RAPP yang telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik, punya penghasilan yang cukup, dan memberikan saya kesempatan untuk menempa diri saya menjadi seorang yang professional,” tutupnya.
Mahadir dan Ingga hanyalah dua dari sekian ratus peraih beasiswa dari RAPP. Fokus beasiswa RAPP ditujukan kepada para generasi muda putra-putri daerah yang ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Direktur RAPP, Rudi Fajar menuturkan, selama proses pendidikan berlangsung, biaya hidup dan pendidikan para penerima beasiswa ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan dan dipantau perkembangan belajarnya secara rutin. “Kami memang bekerjasama dengan ATPK dan Instiper untuk para penerima beasiswa RAPP,” terang Rudi.
Setiap tahun, manajemen RAPP akan melakukan kunjungan rutin ke setiap kampus guna memberikan motivasi dan melihat perkembangan siswa. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan program pengenalan industri RAPP secara bertahap.
Rudi menegaskan, apa yang diberikan perusahaan sesuai dengan prinsip pendiri perusahaan, Sukanto Tanoto, bahwa dalam menjalankan bisnis harus baik untuk masyarakat (community), negara (country), iklim (climate) dan perusahaan (company).
“Dengan pemberian beasiswa ini, perusahaan turut ambil andil dalam mewujudkan cita-cita para siswa di daerah operasional perusahaan sebagai salah satu bentuk komitmen dalam memajukan pendidikan," tandasnya.
(Adv)