Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Tito Karnavian resmi melantik Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Wakapolri. Syafruddin menggantikan posisi Jenderal Budi Gunawan yang telah dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Tugas penting pun menanti Syafruddin sebagai orang nomor dua di Korps Bhayangkara itu. Menurut Tito, tugas pertama yang akan dilakukan wakilnya yakni menangani permasalahan-permasalahan di internal Polri.
Baca Juga
"Masalah-masalah internal, tentunya sekarang lagi ada SOTK, yakni sistem organisasi tata kelola Polri yang sekarang lagi perbaikan,"‎ kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Advertisement
SOTK yang dimaksud, kata Tito, antara lain persiapan pembentukan polda baru di Kalimantan Utara. "Polda Kaltara belum terbentuk. Ada peningkatan psikologi polda, polres, masalah internal sumber daya manusia," jelas dia.
Selain itu, mantan ajudan Wapres Jusuf Kalla itu juga ditugaskan untuk melakukan penghematan anggaran di tubuh Polri. Wakapolri, kata Tito juga dibebankan tugas menertibkan anggota ‎Polri yang bandel.
"Saya juga minta Pak Syafrudin sekarang penghematan anggaran di semua lini. Penghentian anggaran di Polri juga saya minta Pak Wakapolri meneliti pos-pos mana saja yang dipotong tanpa mengganggu kinerja. Itu termasuk menertibkan anggota kepolisian secara Intenal," tandas Tito.
Dampingi Program 100 Hari
Sementara itu, Syafruddin menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung dan mempercayainya menjadi Wakapolri.
"Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Polri dan seluruh teman-teman media yang telah memberikan dukungan selama ini," ucap Syafruddin usai dilantik sebagai Wakapolri.
Syafruddin mengaku siap menerima tugas yang diamanatkan Kapolri terhadap dirinya. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mendukung suksesnya program 100 hari Kapolri.
"Ya itu, program Kapolri sedang berjalan yang 100 hari. Itu tahapan pertama," kata dia.
Selain itu, dirinya akan konsentrasi mendukung program Kapolri terutama pada urusan internal korps. Ada tiga hal yang menjadi fokus kerja selama menjabat sebagai Wakapolri, yakni menjadikan Polri yang profesional, modern, dan terpercaya.
"Fokusnya ada 3 faktor, profesional, pengembangan SDM Polri, modern, peningkatan teknologi, penyempurnaan teknologi, memodernisasi seluruh peralatan, dan mendapatkan feed back dari masyarakat sehingga Polri dipercaya," Syafruddin menandaskan.