Liputan6.com, Jakarta - Mendiang gembong narkoba kelas kakap Freddy Budiman meninggalkan misteri. Sebelum dieksekusi mati, Freddy membeberkan keterlibatan petugas penegak hukum dalam bisnis haramnya kepada Koordinator Kontras Haris Azhar.
Polri pun membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait testimoni Freddy ini. Penyelidikan tersebut dilakukan untuk men‎cari fakta sesungguhnya, agar curhatan Freddy ke Haris tak menimbulkan spekulasi liar di publik.
Baca Juga
Ketua TGPF Komjen Dwi Priyatno mengatakan tim telah merampungkan sejumlah pemeriksaan terkait testimoni Freddy Budiman. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri itu menuturkan hasil penyelidikan akan dibeberkan pekan ini.
Advertisement
‎"Sudah. Nanti rencananya Kamis akan kami sampaikan," ujar Dwi saat ditemui di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/9/2016).
Menurut dia, tim independen yang dipimpinnya ini telah memeriksa saksi. Juga telah mempelajari video rekaman testimoni tersebut.
"Kita telah lakukan pemeriksaan di Nusakambangan, memeriksa penyidik yang menangani kasus Freddy Budiman, kemudian pleidoinya kita pelajari," ungkap Dwi.
Namun, dia tak menjelaskan detail temuan tersebut. ‎Dia pun masih enggan mengungkap dugaan pelanggaran yang dilakukan pejabat Polri dalam bisnis narkoba Freddy Budiman.
"Anda kembangkan sendiri nanti ya," Dwi menandaskan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan ada tiga nama aparat yang disebut Freddy dalam rekaman video yang diterima TGPF. Namun, dia menegaskan nama-nama itu bukan terkait aliran dana, sebagaimana isu yang telah berkembang di masyarakat.