Liputan6.com, Mekah - Petugas Kesehatan Haji di Arab Saudi mengakui pada hari pertama lontar jumrah, Senin 12 September 2016, banyak anggota jemaah yang bermasalah dengan kesehatannya. Mereka harus menjalani perawatan seadanya di lokasi Jamarat saat akan menuju maktab.
Bahkan tak jarang, kondisi jemaah yang sudah payah, harus tetap dipapah dan digotong oleh beberapa orang. Hal ini menyusul minimnya sarana dan akses yang terbatas di lokasi tersebut.
"Ini kita terkendala dengan akses ambulans yang terbatas ke area Jumarat. Terpaksa kita gunakan dengan kursi roda atau dengan cara manual," ujar Penanggung Jawab Kesehatan PPIH dr Mochtaruddin Mansyur di Mekah, Selasa (13/9/2016).
Advertisement
Dia menambahkan, pihaknya telah membentuk tim gerak cepat (TGC) untuk disebar di wilayah Jamarat tersebut. Keberadaan tim dinilai sangat berguna untuk menjaring jemaah sakit dan selanjutnya dibawa ke Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Mina.
"TGC sangat efektif kalau kita lihat menjaring jemaah sakit. Walaupun memang masalahnya tidak hanya untuk tenaga medis saja, (TGC juga berperan) nonmedis karena ini terkait jemaah yang sesat. Saya pribadi kemarin mengantar 4 jemaah," ucap dia.
Selain itu, lanjut Mochtaruddin, kendala lain juga terkait akses ambulans yang terbatas ke area Jumarat. Metode evakuasi jemaah akhirnya dilakukan dengan cara manual. "Terpaksa kita gunakan dengan kursi roda," ujar dia.
Namun proses evakuasi dengan menggunakan kursi roda berjalan tak semulus yang dibayangkan. Petugas kesehatan maupun jemaah harus bersabar di tengah minimnya ketersediaan alat tersebut.
Untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya sudah menghubungi muassasah bidang kesehatan Arab Saudi. Dari situ, muassasah langsung meresponsnya dengan memberikan bantuan ambulans di samping klinik yang sudah tersedia.
"Penyediaan kursi roda sudah didrop kemarin, dan bila masih kurang akan ditambah," ujar dia.
Proses rangkaian ibadah haji masih akan berlangsung hingga Kamis 15 September 2016. Saat ini, para jemaah dijadwalkan melontar jumrah Ula, Wusto, dan Kubro di Mina.