Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah delapan saksi diperiksa, penyidik Resmob Direskrimum Polda Metro Jaya belum mempertemukan atau mengkonfrontasi Gatot Brajamusti dengan Ary Suta dalam kasus kepemilikan dua senjata api. Sebab, hingga kini pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi-saksi.
"Setelah beberapa orang yang diperiksa seperti RA, DS, ET dan lainnya, tidak ada nama-nama orang baru lagi. Baru kita panggil (GB). Tapi kalau misalnya ada orang baru lagi otomatis kita panggil lagi orang-orang lingkungan itu," ujar Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto, di Polda Metro Jaya, Rabu (14/9/3016).
Pemeriksaan saksi terkait kepemilikan senjata api Gatot masih akan panjang. Sejauh ini, pemeriksaan saksi masih berlanjut dan menghadirkan nama-nama baru. Budi menyebutkan, bila selesai memeriksa seluruh saksi dan tidak muncul nama baru, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan berangkat ke Nusa Tenggara Barat untuk mempertemukan Gatot dengan Ary Suta.
Advertisement
"Kalau enggak muncul nanti proses penyelidikannya kita akan berangkat ke Polda NTB untuk pemeriksaan saudara GB," kata dia.
Untuk membuktikan ucapan Gatot, Budi masih belum bisa menentukan kapan akan mengonfrontasi Ketua Umum Parfi itu dengan Ary Suta.
"Masih lama, jangka waktunya masih belum sekarang-sekarang ini. Kita kan masih mendalami dari keterangan-keterangan saksi," jelas dia.
Sebelumnya, mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Ary Suta menyangkal apa yang dituduhkan oleh Gatot Brajamusti alias Aa Gatot soal senjata api dan ribuan amunisi diberikan olehnya. Ary Suta membantah memberikan senjata api tersebut kepada Aa Gatot. Namun keterangan Ary Suta tak lantas dipercaya polisi.
"Pertanyaan intinya saudara AS masih menyangkal. Kami tidak akan berhenti di situ, kami akan terus lakukan penyelidikan sehingga jelas nanti senjata api dan amunisinya, tidak menutup kemungkinan nanti akan dikonfrontasi tapi tidak dalam waktu dekat," beber Budi.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai diperiksa pada Selasa pekan lalu, Aa Gatot mengaku bahwa senjata merek Glok 26 dan Walther PPK 22 beserta amunisinya dia dapatkan dari Ary Suta. Tapi, saat diperiksa, Ary Suta menyangkalnya.
"Ada beberapa pertanyaan yang kita potong, lantaran AS menyangkal memberikan senjata," terang Budi.
Dia mengatakan, di dalam pemeriksaan pihaknya mencecar Ary dengan 32 dari 38 pertanyaan yang telah disiapkan. Pertanyaan yang diberikan pada Ary seputar sumber senjata api dan soal senjata Gatot.