Sukses

Gegana Cari Senpi di Lokasi Perampokan Pondok Indah

Dugaan adanya senjata api tersebut diketahui dari hasil prarekonstruksi.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus mendalami dugaan perampokan di rumah mantan Vice President PT ExxonMobil di Jalan Bukit Hijau IX, Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kali ini, polisi tengah mencari satu pucuk senjata api (senpi) yang ditinggalkan para perampok di rumah tersebut.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pencarian dilakukan sejak sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Hingga berita ini ditulis, pencarian senpi ‎masih berlangsung.

"Saat ini masih berlangsung pencarian senjata api di rumah korban," ujar Hendy melalui pesan singkatnya, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Hendy mengungkapkan, dalam pencarian ini pihaknya melibatkan Tim Gegana Polda Metro Jaya.

"Karena harus disisir dengan menggunakan metal detector, dan alatnya itu ada di Gegana," jelas dia.

Sejauh ini polisi baru menemukan satu senjata api berjenis walther PPK 32 yang dibawa oleh otak perampokan, AJS. Sedangkan senjata api berjenis revolver yang dibawa tersangka lainnya, S belum ditemukan.

Awalnya polisi mengira hanya ada satu senjata dalam aksi perampokan tersebut. Namun setelah melakukan pra-rekonstruksi polisi menemukan fakta baru bahwa sebelum menjalankan aksinya AJS memberikan senjata api kepada S.

Dalam kasus itu, polisi telah menangkap lima tersangka pelaku perampokan, yakni AJS, S, RHN, SAS, dan S alias CH.

AJS dan S menyandera Asep Sulaiman dan keluarganya di sebuah rumah mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu 3 September 2016. Aksi tersebut diketahui setelah salah seorang warga mendengar teriakan meminta tolong dari pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di tempat Asep.

Sekitar pukul 10.30 WIB, salah seorang PRT berhasil melarikan diri dari penyanderaan yang berlangsung sejak pagi itu. Petugas kepolisian akhirnya meringkus dua tersangka pelaku perampokan dan penyanderaan pada sekitar pukul 14.14 WIB hari itu.