Liputan6.com, Jakarta - Pasangan kembar siam asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Yuliana dan Yuliani, meski terlahir tak normal keduanya sukses mengejar prestasi dan menggapai cita cita.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV , Jumat (16/9/2016), kesibukkan Pristian Yuliana, mahasiswi yang kini tengah mempersiapkan penelitiannya di Malaysia untuk menempuh jenjang doktoral, ilmu nutrisi dan teknologi pakan di Institut Pertanian Bogor.Â
Sementara Pristian Yuliani atau biasa disapa Ani, adalah seorang dokter yang kini sedang bertugas di Puskesmas Seberang Padang, kota Padang, Sumatera Barat.Â
Advertisement
Keduanya kini sukses menggapai cita-cita. Meski dulu keduanya terlahir dengan kondisi kembar siam dempet kepala atau craniopagus vertical. Dan sempat di kabarkan tak akan bertahan hidup.
Kisah mereka bermula pada tahun 1987 saat kembar siam Yuliana dan Yuliani anak pasangan Tularji dan Hartini lahir di Rumah Sakit Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Karena keterbatasan peralatan rumah sakit waktu itu, akhirnya keduanya diterbangkan ke Jakarta.
Tepat tanggal 21 Oktober 1987 atau pada saat mereka berusia 2 bulan. Kembar siam ini menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tim dokter yang berjumlah 46 dokter ahli di bawah pimpinan Profesor Padmosantjojo berhasil memisahkan mereka lewat proses operasi selama 13 jam.
Keberhasilan operasi ini menjadi catatan sejarah pertama kalinya operasi kembar siam berhasil dilakukan di Indonesia. Pascaoperasi, keduanya di rawat dan diasuh oleh ketua tim dokter ahli Profesor Padmosantjojo hingga dewasa.
Meski terlahir sebagai anak kembar siam namun mereka mampu bersaing dengan anak-anak lainnya. Perjuangan mereka yang tak pantang menyerah meraih cita-cita membuat bangga orang-orang di sekitarnya.
Membantu sesama dan berguna untuk orang banyak adalah harapan keduanya.
Bagaimana perjuangan Yuliana dan Yuliani? Simak dalam Pantang Menyerah yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (16/9/2016) di bawah ini.
Â
Â