Liputan6.com, Jakarta - Kombes Krishna Murti. Namanya mulai melejit saat pindah di Polda Metro Jaya. Saat itu, dia mengambil alih kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori (18).
Hasil penyelidikan yang dipimpinnya menyatakan Akseyna dibunuh dan bukan bunuh diri seperti yang dinyatakan Polres Depok.
Namanya semakin melonjak saat dia mengenakan kaus "Turn Back Crime" di tengah teror Thamrin.
Usai Tito Karnavian dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Krishna dipromosikan ke Polda Lampung. Dia menjadi wakapolda di kepolisian daerah yang tak lama lagi naik kelas menjadi tipe A itu.
Sebagai informasi, polda tipe A adalah polda yang memiliki wilayah hukum cukup luas. Cakupan pengamanannya pun lebih kompleks. Polda kelas ini dipimpin oleh polisi berpangkat (paling rendah) inspektur jenderal polisi (bintang dua).
Namun, belum juga pecah bintang, Krishna diterpa isu miring.
Divisi Profesi dan Pengawasan Polri tengah menyelidiki dugaan penganiayaan yang dilakukan Krishna Murti. Dia diduga menganiaya teman wanitanya.
"Betul, tengah diselidiki," kata Kepala Divisi Profesi dan Pengawasan Polri Irjen M Iriawan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat 16 September 2016.
Kabar tersebut bermula dari tulisan yang menyebutkan mantan pejabat Polda Metro Jaya yang terkenal menganiaya seorang perempuan. Pada tulisan itu disebutkan, penganiayaan terjadi di Lampung. Tidak disebutkan inisial perwira polisi tersebut.
Pada tulisan lainnya, tertera inisial wanita tersebut adalah NW. Di atas tulisan tersebut terdapat foto seseorang dengan muka berbalut perban.
Namun, Irawan tersebut tidak menyebutkan penyelidikan bermula dari laporan resmi atau dari viralnya kabar yang beredar.
Ada pihak yang mengaitkan perwira tersebut adalah Kombes Krishna Murti. Mantan Direskrimum Polda Metro Jaya yang kini menjabat Wakapolda Lampung.
Bantah
Kombes Krishna Murti, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991, membantah kabar miring yang dikaitkan dengan dirinya tersebut.
"Saya tidak tahu bagaimana peristiwanya. Saya tidak tahu mengapa dikaitkan dengan isu yang beredar. Insya Allah saya tidak pernah melakukan sebagaimana yang diisukan tersebut. Mudah-mudahan jawaban saya bisa mengklarifikasi isu miring yang beredar di luar," ucap Krishna Murti.
Krishna Murti bahkan meminta NW ke Mabes Polri mengonfirmasi kabar tidak sedap itu. "Saya sudah hubungi dia, saya minta dia ke Propam untuk mengkonfirmasi kabar itu tidak benar," kata Krishna saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat 16 September 2016.
Dia mengaku mengenal NW. Mereka pernah duet bersama di pameran Turn Back Crime di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Namun, dia menyerahkan penyelidikan kasus ini ke Propam Polri. "Saya serahkan ke Propam Polri untuk menyelidikinya," kata Krishna.
Selama ini, Krishna dikenal publik sebagai sosok yang sayang kepada sang istri. Pada akun Facebook-nya, Krishna beberapa kali mengunggah foto bersama istrinya. Salah satunya pada Minggu 11 September 2016. "Doa istri, jadi penguat. Ngedate berdua #kmupdates," tulis Krishna.
Dia pun menyelipkan doa dalam status Facebook-nya. "Bagaimana cara kita menyikapi fitnah? Tetap tenang dan biarkan Allah yg membukakan jalan kebenaran.. Semangat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Lampung #lampungkece"
Advertisement
Kapolri Turun Tangan
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian angkat bicara mengenai isu dugaan penganiayaan yang dilakukan Wakapolda Lampung Kombes Krishna Murti terhadap teman wanitanya. Tito memastikan pihaknya akan memanggil mantan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya itu.
"Iya pasti," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Sebelum memanggil Krishna, Tito mengatakan pihaknya terlebih dahulu akan mencari tahu kebenaran isu tersebut. Kemudian barulah melakukan penyelidikan secara terutup.
"Kita akan mulai mencari data dulu lah. Nanti akan dilakukan penyelidikan secara tertutup," ucap Tito.
Ketika disinggung apakah Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri sudah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan itu, Tito mengaku belum mendapatkannya.
"Belum ada laporan lebih banyak muncul ke media. Nah medianya ini apakah dari satu ke gambar lain ada hubungannya atau tidak nanti akan kita cari yang bersangkutan (korban) dan minta keterangannya," tandas Tito.
Siapa NW?
Netizen dikejutkan dengan kabar mantan pejabat Polda Metro Jaya yang diduga menganiaya teman wanitanya. Pejabat tersebut lalu dikaitkan dengan Kombes Krishna Murti, mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya yang saat ini menjabat Wakapolda Lampung.
Di tengah isu yang menggelinding, muncul foto Krishna bersama perempuan berinisial NW tersebut. Siapa NW?
Kepada Liputan6.com, Krishna Murti tidak menampik mengenal wanita berambut panjang dan kulit putih itu.
"Saya kenal dia saat terlibat dalam pameran," kata Krishna saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (16/9/2016).
Pameran yang dimaksud adalah kampanye slogan Turn Back Crime yang digelar Polda Metro Jaya di Mal Gandaria City, sekaligus memperkenalkan tugas-tugas kepolisian ke masyarakat.
"Foto seperti itu banyak. Bukan dia saja, ada ribuan orang, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang minta selfie dan upload di medsos (media sosial)," tutur Krishna.
Disinggung keterlibatan NW di pameran Turn Back Crime , Krishna menjawab, "Dia vendor yang bagian IT."
Yang jelas, Krishna kapok jika diajak selfie hanya berdua dengan penggemarnya. Hal itu dia tuliskan di akun Facebook-nya Jumat 16 September 2016 malam.
"Pengumuman; Mulai hari ini saya menolak diajak foto selfie berdua, karena bisa jadi fitnah.. Kalau mau foto harus banyakan seperti ini.. #kmupdates #lampungkece," tulis Krishna.
Dia juga berjanji mengganti pose "V" dua jari lambang perdamaian, dengan "L" simbol 'Lampung kece'. "Dua jarinya ganti bentuk jadi L #lampungkece #kmupdates."
Advertisement