Sukses

Bagi-Bagi Makanan Tambahan, Jokowi Harap Anak Lahir Tak Kurus

Untuk ibu hamil 1-3 bulan mengonsumsi 2 keping biskuit per hari. Sedangkan untuk usia 4-9 bulan mengonsumsi 4 keping biskuit per hari.

Liputan6.com, Bandung - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambangi Desa Cangkuang Wetan, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat. Para ibu hamil, balita, dan anak sekolah menerima program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Dalam sambutannya, Jokowi memberikan penjelasan tentang cara mengonsumsi makanan tambahan berupa biskuit yang diberikan. Untuk ibu hamil 1-3 bulan mengonsumsi 2 keping per hari. Sedangkan untuk usia kehamilan 4-9 bulan mengonsumsi 4 keping per hari.

"Diingat-ingat tetep ditimbang ke Posyandu ke Puskesmas. Jangan terlalu besar. Yang penting anaknya lahir normal, sehat, pintar, cerdas. Jangan sampai nanti anaknya lahir kurus banget," ujar Jokowi di lokasi, Sabtu (17/9/2016).

Kemudian anak 6-11 bulan, Jokowi menambahkan, boleh mengonsumsi 8 keping per hari. Lalu untuk anak usia 1-5 tahun bisa mengonsumsi 12 keping biskuit.

Sementara untuk anak sekolah setiap hari paling tidak mengonsumsi 12 keping biskuit per hari. Dengan begitu, anak-anak Indonesia nantinya tetap sehat dan pintar.

"Kalau pagi sarapan ibunya sama anak-anak dikasih sumber protein. Sumber protein telur, tempe, ikan, daging," imbuh Jokowi.

Sarapan Penting

Menteri Kesehatan (Menkes) Nilla F Moeloek mengatakan, pemenuhan gizi anak sejak dini menjadi hal yang utama. Gizi yang baik sejak masih dalam kandungan menjadi awal terbentuknya anak sehat.

"Anak sekolah tidak boleh tidak sarapan. (Sarapan) pagi itu penting. Dan makanan di sekolah harus baik dan bersih," kata Nila.

Peran daerah dalam menunjang gizi anak juga tak kalah penting. Setiap daerah diharapkan membuat makanan tambahan lain yang bisa dimasak dan dikonsumsi dengan mudah oleh warganya.

"Selain makanan tambahan dari pemerintah, tetap harus didampingi makanan lokal," imbuh Nila.

"Ibu hamil tiap bulan kontrol, kalau berat badan cukup, disetop dulu, kebesaran juga tidak baik. Balita harus ditimbang," pungkas Nila.

Video Terkini