Sukses

Paspor Hilang, Jemaah Haji Asal Batam Ini Tertahan di Jeddah

Kepulangan Sumiati terpaksa tertahan lantaran harus berurusan dengan Imigrasi Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Liputan6.com, Jeddah - Sumiati Lumoh tak henti-hentinya menangis di ruang kantor Daerah Kerja (Daker) Airport Jeddah-Madinah. Dia tak tahu harus bagaimana cara mengurus paspornya yang hilang di Bandara Jeddah.

"Kangen sama cucu, saya mau pulang," ucap nenek berusia 64 tahun ini di Jeddah, Sabtu 17 September 2016.

Nenek asal Riau ini harusnya pulang ke Batam, Kepulauan Riau bersama rombongan di kloter BTH 01. Kepulangan Sumiati pun terpaksa tertahan lantaran harus berurusan dengan Imigrasi Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Dia menuturkan kronologi awal hilangnya dokumen penting tersebut. Saat itu, petugas maskapai Garuda Indonesia tengah men-sweeping barang bawaan jemaah.

Sumiati kemudian membuang salah satu tas miliknya lantaran pihak maskapai tidak memperkenankan membawa tas itu ke dalam kabin pesawat. Maskapai hanya membolehkan jemaah membawa satu tas berlogo Garuda Indonesia dan tas kecil.

Celakanya, dia lupa kalau tas yang dibuangnya itu terdapat paspor di dalam. "Saya lupa, tas kecil saya buang ke tempat sampah, padahal di situ ada paspornya," cerita Sumiyati.

Setelah ditelusuri dan dicari ke sana kemari, tetap tidak ditemukan paspor yang hilang tersebut.

Atas kejadian ini, Kepala Daerah Kerja (Daker) Airport Jeddah-Madinah Nurul Badruttaman langsung melakukan langkah-langkah. Dia berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menerbitkan Surat Penganrar Laksana Paspor (SPLP).

"Alhamdulillah dibantu pihak KJRI dan imigrasi akhirnya dapat ditertibkan SPLP. Dan jemaah tersebut sekarang sudah diterbangkan dengan kloter BTH 02 SV 5710 take off 08.00 WAS hari Minggu tanggal 18 September 2016," ujar Nurul.

Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran, khususnya bagi para jemaah haji ketika tiba di bandara Jeddah ataupun nanti di bandara Madinah. "Mereka agar lebih hati-hati, paspor yang sudah diterima untuk disimpan baik-baik, jangan sampai tertinggal dan jangan sampai hilang," imbau Nurul.