Liputan6.com, Ponorogo - - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan mulai hilangnya identitas, karakter, dan nilai ke-Indonesian, seperti sopan santun, optimisme, kerja keras, saling menghormati serta nilai-nilai Islami.
"Kalau kita lihat di media sosial, twitter, instagram, komentar-komentar di media online, saling menghujat, merendahkan orang lain, saling mengolok. Apakah itu nilai Islami Indonesia?" kata Jokowi saat syukuran 90 tahun Pondok Modern Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, seperti dikutip Antara, Senin (19/9/2016).
Presiden meminta nilai-nilai itu harus menjadi perhatian khusus semua pihak, utamanya dari kiai dari pondok-pondok di seluruh Indonesia.
Advertisement
Dia mengungkapkan, sikap saling menjelekkan, mencela, merendahkan, menghina, dan mengolok tidak terlihat pada 40-50 tahun lalu.
"Bapak dan Ibu silakan melihat medsos kita, begitu nilai-nilai yang saya sampaikan tadi kelihatannya sudah mulai hilang. Dan kita belum bicara nilai-nilai kerja keras, optimisme, perjuangan," kata Jokowi.
Dia mengungkapkan kesedihan terhadap perilaku anak bangsa yang sering tercermin dalam media sosial dan komentar berita media online.
"Baca komentar-komentar sedih kalau kita buka, saling hujat disitu, saling memaki. Saya yakin bukan nilai-nilai kita, ada nilai-nilai yang tidak sadar masuk menginfiltrasi kita dan itulah yang akan hilangkan karakter kita, identitas dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia," kata Presiden.
Untuk itu, dia telah memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar persentase pendidikan SMP dan SD diberikan lebih tinggi utuk pendidikan etika, budi pekerti, dan sopan santun.
"Kemarin sudah disampaikan full day school dan akan dicoba di beberapa provinsi untuk menambahkan hal-hal nilai. Tanpa itu, identitas kita akan hilang," jelas Jokowi.
Dalam kunjungan ke pondok modern ini, Presiden juga meresmikan Gedung Utama Universitas Darussalam dan meletakkan batu pertama pembangunan Menara Masjid Pondok Gontor.