Sukses

Upaya DPR dan Jokowi Ciptakan Good and Clean Governance

Ketua DPR Ade Komarudin usai mengikuti rapat kerja nasional akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah di Istana Negara.

Liputan6.com, Jakarta Dalam acara Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/9/2016), Ketua DPR RI Ade Komarudin menilai, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menciptakan tatakelola pemerintahan yang baik, jujur dan bersih dari manipulasi.

Dia juga mengharapkan, agar ada keterbukaan dalam pengelolaan keuangan lembaga negara, sehingga bisa dipertanggungjawabkan dengan baik kepada publik.

"Ini rutin dan bagus untuk terciptanya clean dan good governance. Semakin akuntabel dan semakin transparan, kita punya tata kelola keuangan," ujar Akom, begitu Ketua DPR biasa disapa.

Di acara yang sama pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan, pengelolaan keuangan negara bukan semata-mata masalah teknis akuntansi. Tapi masalah nilai-nilai utama yang harus dipegang dalam keseharian setiap penyelenggara negara.

Sebab, esensi dari transparansi dan akuntabilitas keuangan negara adalah pertanggungjawaban moral, pertanggungjawaban konstitusional terhadap rakyat dalam menggunakan uang milik rakyat.

Senada dengan Presiden Jokowi, Akom menegaskan tugas para penyelenggara negara adalah bekerja sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat umum. Dia kurang berkenan jika ada aparat negara yang hanya sibuk dengan urusan teknis internal.

"Tetapi ini jangan sampai ini menjadi satu tujuan. Karena tujuan kita adalah bekerja maksimal untuk rakyat. Jangan sampai kantor nanti lembur sampai malam, eh tahu-tahu ngurus SPJ," ungkap dia dengan tersenyum.

Untuk itu, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk mengelola keuangan secara efektif, secara transparan, secara akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Bukan semata-mata berkutat pada prosedur, tapi berorientasi pada manfaat untuk rakyat.

Akom menyambut pernyataan Presiden dengan dukungannya. "Pandangan Bapak Presiden kita harus jadi pikiran bersama. Bahwa good and clean governance proses yang harus kita lalui dengan baik. Tetapi hasil juga harus kita jadikan fokus pekerjaan kita semua," ucap Akom.

(*)