Sukses

Bencana Garut dan Sumedang Telan 20 Korban Jiwa dan 14 Hilang

Petugas di lapangan masih mengidentifikasi nama-nama korban. Di antaranya ada enam jasad yang belum teridentifikasi hingga kini.

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, banjir bandang yang melanda Garut, Jawa Barat, Selasa malam 20 September 2016, menelan 20 korban jiwa dan 14 orang hilang.

"Jumlah korban 20 warga meninggal dunia dan 14 lainnya masih hilang pada sore tadi (21 September 2016), pukul 16.30 WIB," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/9/2016).

"Dari jumlah tersebut, sembilan anak menjadi korban bencana banjir bandang Garut, sedangkan empat anak dinyatakan masih hilang," sambung dia.

Sutopo menjelaskan, petugas di lapangan masih mengidentifikasi nama-nama korban. Di antaranya ada enam jasad yang belum teridentifikasi hingga kini.

"Dua warga meninggal dunia diidentifikasi berasal dari Sumedang, Jawa Barat," kata dia.

Menurut Sutopo, saat ini pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat.

"Ratusan pengungsi ditempatkan di kantor Korem. BPBD Provinsi Jawa Barat membantu penanganan darurat. Pos komando (posko) dan dapur umum telah didirikan BPBD setempat," ujar dia.

Kebutuhan Mendesak

Sutopo menyebutkan, kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Beras dan makanan juga sangat diperlukan untuk penanganan para pengungsi.

"Bupati Garut menunjuk Dandim sebagai komandan tanggap darurat. Pendataan masih dilakukan. Tim Reaksi Cepat telah berada di lapangan untuk membantu BPBD setempat, berupa dukungan dana siap pakai dan pendampingan posko," papar dia.

Sutopo juga mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Sebab, hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang.

"La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor," tegas dia.

BPBD menyebutkan banjir bandang dan longsor di Garut, Jawa Barat dipicu hujan deras sejak Selasa 20 September 2016, pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat.

Pukul 20.00 WIB banjir setinggi lutut, kemudian sekitar pukul 23.00 WIB banjir bertambah setinggi 1,5 hingga dua meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut. Bencana ini dinilai menunjukkan kondisi hulu daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk sudah rusak dan kritis.

Berikut daftar nama korban meninggal dan hilang berdasarkan jenis kelamin;

Korban meninggal laki-laki

1. Nawawi (55) – Asrama Lapangan Paris
2. Irsyad Dwi Maulana (8) – Asrama Lapangan Paris
3. Rejal (8 bulan)
4. Oom (70)
5. Solihin (4) – Kampung Bojong Sidika, Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarkid
6.  Jana (35) – Bojong Larang
7.  Aceng Daryana (35) – Kelurahan Jayaraga, Kecamatan Tarkid
8.  Deni (23) – Kecamatan Bayongbong
9.  X (5)

Korban Meninggal Perempuan

1. IIs (35) – Asrama Lapangan Paris
2. Siti (25) – Cimacan Tarkid
3. Nunung (70) – Cibunar
4. X (70)
5. Santi (38) – Lapangan Paris
6. Revina (7) – Asrama Lapangan Paris
7. Nuryati (58) – Lapangan Paris
8. X (6)
9. X – anak-anak, Sumedang
10. X – anak-anak, Sumedang
11. X (11)

Korban Hilang Laki-Laki

1. Ano (60) – Mekar Sari Haur Panggung, Kecamatan Tarkid
2. Feri (40) – Cimacan Tarkid
3. X (3) – Cimacan Tarkid
4. Supri (40) – Cimacan Tarkid
5. X (3) – Cimacan Tarkid
6. Ahmad (4) – Cimacan Tarkid
7. Etoy (12) – Cimacan Tarkid
8. Endan (45) – Kelurahan Sukamukti, Kota Garut

Korban Hilang Perempuan

1. Dede Sumiayah (52) – Asrama Tarumanegara
2. Oon (52) – Cimacan Tarkid
3. Lena Agustina (18) – Asrama TN
4. Eneng (12) – Cimacan Tarkid
5. Kokom (35) – Cimacan Tarkid
6. Ane (35) – Kelurahan Sukamukti, Kota Garut.

Video Terkini