Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, total ada 20 korban meninggal dunia akibat peristiwa banjir bandang yang terjadi di Garut dan longsor di Sumedang, Jawa Barat. Dari total tersebut, ada 18 korban meninggal yang sudah teridentifikasi.
"Data resmi yang kami keluarkan, dampak banjir bandang di Garut 17 orang meninggal di mana 15 sudah berhasil diidentifikasi, satu belum. Sementara di Sumedang, 3 korban meninggal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Baca Juga
Dia melanjutkan, saat ini tim gabungan tengah berupaya melakukan pencarian serta proses evakuasi korban banjir di Garut dan longsor di Sumedang. Sementara, jumlah korban meninggal dan hilang diprediksi akan bertambah.
Advertisement
"Ada 15 orang masih proses pencarian. Ada yang lihat korban ada usia 8 bulan, ada balita dan dewasa, kebanyakan hanyut oleh banjir bandang karena demikian cepat dan ada juga tertimbun material longsor," jelas Sutopo.
Penanggulangan dengan Segera
Sementara itu, Ketua DPR Ade Komarudin menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah di Garut dan Sumedang, Jawa Barat. Ia mengatakan bencana terjadi adalah akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup panjang.
"Sesama orang Jawa Barat, saya sangat berdukacita, atas kejadian banjir bandang dan tanah longsor di Garut dan Sumedang. Saya minta penanggulangan musibah ini dilakukan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," ungkap Akom di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Ia berharap BNPB Jawa Barat dapat terus mencari dan menyelamatkan korban. Tak hanya itu, semua pihak yang tergabung dalam tim SAR dan juga penanganan pengungsi harus menyediakan fasilitas yang baik demi menghilangkan trauma dan kekhawatiran mereka atas musibah yang menimpanya.
"Semua tim harus terus bekerjasama dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban. Tolong diberi perhatian juga pada kelayakan dan kenyamanan serta keamanan tempat tinggal sementara para pengungsi," papar Akom.
Dikhawatirkan, lanjutnya, akan ada bencana banjir dan longsor susulan, karena sesuai data BNPB, hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi hingga bulan Januari 2017.
"Saya mengimbau juga agar para kelompok penanggulangan bencana ini terus waspada, karena dikhawatirkan terjadinya banjir dan longsor susulan, keselamatan para korban harus terus dijaga," Akom menandaskan.