Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Kimia Biologi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri Komisaris Besar Nursamran Subandi menduga sianida yang dituangkan tersangka pembunuh I Wayan Mirna Salihin dalam es kopi Vietnam berbentuk padat.
Hal tersebut dia ungkapkan ketika menguji coba penuangan sianida di es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2016). Dalam uji coba itu, Tim Puslabfor bersama dengan ahli toksikologi forensik I Made Agus Gelgel Wirasuta menggunakan sianida berbentuk bubuk seberat 5,045 gram.
Menurut dia, sianida yang dimasukkan di kopi Mirna bukanlah sianida murni, tapi sianida yang mudah didapatkan di pasaran.
Advertisement
"Kita juga buktikan bahwa itu natrium sianida. Jadi semua ini kita upayakan kondisi waktu kejadian," kata Nursamran.
Nursamran meyakini, sianida yang digunakan terdakwa Jessica Kumala Wongso untuk membunuh Mirna berbentuk padat. Sebab bila sianida berbentuk cair dilarutkan ke dalam air, akan mengalami degradasi.
Belum lagi, sambung dia, sang terdakwa kasus pembunuhan berencana itu harus menyiapkan wadah yang cukup untuk menampung sianida dalam bentuk cair seberat 15 miligram.
"Kalau dalam bubuk, penurunannya sangat kecil. Kami yakin pelaku menambahkan sianida dalam bentuk padat. Tempatnya untuk menyimpan sianida 15 miligram itu harus ada wadahnya," Nursamran menerangkan.