Sukses

Sabtu Kelabu di Ibu Kota

Cuaca tak bersahabat menerpa Ibu Kota, mulai dari JPO ambruk di Pasar Minggu hingga jatuhnya atap Plaza Kalibata.

Liputan6.com, Jakarta - Langit Ibu Kota berwarna kelabu. Hujan lebat disertai angin kencang dan suara petir terdengar di sebagian besar wilayah Jakarta. Cuaca tak bersahabat ini pun terlihat di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu sore, 24 September 2016.

Sebagian pengendara sepeda motor pun memilih berhenti di under jalan underpass Pasar Minggu menuju Pancoran, Jakarta Selatan. Ternyata, bagian jembatan penyeberang orang (JPO) depan pintu keluar underpass dan di dekat Stasiun Kereta Api Pasar Minggu, ambruk.

"Baru saja saya menghentikan sepeda motor untuk mengenakan jas hujan, tiba-tiba terdengar suara kencang, 'Bruk!' Ternyata, jembatan penyeberang orang (JPO) di depan saya ambruk. Sebelumnya, angin kencang dan petir terdengar di atas underpass," ucap Ahmad, salah satu pengendara motor kepada Liputan6.com, Sabtu, 24 September 2016.

Para pengendara mobil dan motor pun terperangah dan terkejut. Terlebih, ada sejumlah kendaraan yang tengah melintas terkena reruntuhan bagian atap dan papan reklame JPO tersebut. "Saking paniknya, ada yang teriak flyover ambruk," tutur Ahmad yang saat itu hendak menuju kantor di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Tak urung, bagian JPO ambruk tersebut menutup akses jalan underpass Pasar Minggu menuju Pancoran, Jakarta Selatan.

2 dari 4 halaman

7 Orang Terjepit

Menurut saksi mata lainnya, Sulaiman, JPO Pasar Minggu ambruk saat hujan deras melanda wilayah sekitar.

"Ada tujuh orang terjepit. Tiga perempuan ibu-ibu dan empat anak kecil," kata dia kepada Liputan6.com.

JPO ambruk juga menimpa mobil Suzuki APV yang tengah parkir. Selain itu, satu unit motor juga ikut tertimpa runtuhan JPO. "Satu perempuan masih terjepit. Kejadiannya 15 menit yang lalu. Tiga korban sudah ditolong, tapi belum tahu dibawa ke mana," kata Sulaiman.

Hendra, tukang ojek yang tengah melintas, membenarkan masih ada korban yang terjepit. "Masih ada korban yang terjepit di motor," Hendra menegaskan.

Akibat kejadian ini, Jalan Raya Pasar Minggu sempat gelap gulita karena ada sebagian kabel listrik yang ikut terputus. Selain itu, pemutusan arus listrik dilakukan atas permintaan pemadam kebakaran. Ini untuk mempermudah penanganan JPO ambruk.

Ambruknya JPO di Pasar Minggu, mengundang perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Menurut Djarot, data awal menyebutkan dua orang tewas akibat musibah JPO ambruk di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sementara, tiga orang lainnya terluka.

"Satu patah tulang. Dua agak kritis, sekarang di rumah sakit," ujar Djarot saat mengunjungi tempat kejadian perkara, Jakarta, Sabtu, 24 September 2016.

3 dari 4 halaman

Papan Reklame Model Lama

Selain itu, menurut Wakil Gubernur Djarot, papan reklame atau billboard yang terpampang di JPO yang ambruk tersebut adalah model lama.

"Dipasang 2002, billboard seperti ini kan model lama, kita akan ganti LED yang lebih ringan, biar tidak menghalangi ke luar masuk angin," kata Djarot.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Holden Sirait mengatakan ambruknya JPO di Pasar Minggu terjadi secara tiba-tiba. Tepat ketika hujan deras tengah menerjang hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Kronologi awal, kalau pada saat angin kencang pukul 15.10 WIB ada laporan lapangan ke Polsek ada jembatan roboh," ucap Holden di tempat kejadian, Sabtu, 24 September 2016.

Laporan tersebut segera ditindaklanjuti. Polsek Pasar Minggu langsung menurunkan tim ke tempat tersebut. "10 menit (setelah kejadian) tim langsung datang. Setelah datang ternyata sudah runtuh," dia menambahkan.

Untuk penyebab pasti kejadian, Holden belum bisa memastikan. Ia hanya mengatakan, hal tersebut akan diselidiki Puslabfor. "Besok (Minggu, 25 September 2016) tim puslabfor datang ke sini mengecek."

4 dari 4 halaman

10 Korban

Insiden ambruknya JPO Pasar Minggu, meninggalkan duka mendalam. Sebab kejadian tersebut menelan korban cukup banyak. "Jumlah korban seluruhnya itu ada 10 orang," sebut Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Holden Sirait.

Meski mengatakan korban mencapai 10 orang, Holden tidak membeberkan detail identitas korban.

Ia hanya mengatakan, 10 orang tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan. Korban luka diketahui lebih banyak dari pada yang tewas.

"Yang meninggal dunia 3 orang, sementara luka-luka ada 7 orang," Kapolsek Pasar Minggu memungkasi.

Amukan hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan beberapa kejadian di Jakarta. Mulai dari jatuhnya atap Plaza Kalibata, mobil tercebur di sungai belakang Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga banjir kembali melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan.