Sukses

Warga: Papan Reklame di JPO Pasar Minggu Parah

Thariq mengatakan, JPO tersebut memang sudah lama dan terlihat tua.

Liputan6.com, Jakarta - Angin besar dan derasnya hujan dituding menjadi biang keladi atas ambruknya Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di jalan raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin sore, Sabtu 24 September 2016. Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu menewaskan 3 orang dan beberapa luka-luka.

Pengendara ojek online yang sering melintasi stasiun Pasar Minggu, Thariq mengatakan, JPO tersebut memang sudah lama dan terlihat tua. Menurut dia, JPO itu dibangun usai proyek underpass selesai. Namun Thariq mengaku lupa kapan pastinya JPO itu dibangun.

"Udah tua juga. Lupa saya, ada 10 tahun lebih dah itu seingat saya," kata Thariq saat ditemui Liputan6.com, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2016).

Terlebih, kata dia, JPO itu banyak dipasang papan iklan atau reklame.

"Yang parah itu reklamenya di kanan kiri. Mau dari yang Kalibata ke Depok atau balikannya ya lihat iklan," ujar Thariq.

Meski begitu dia mengakui sebelum peristiwa ambruknya JPO, hujan dan angin di kawasan Pasar Minggu memang kencang. Namun dia tidak mengira jika akhirnya JPO itu ambruk.

"Dari siang itu angin udah kenceng, saya lewat sekitar jam 15.00 WIB dari Kebon Jeruk dapat sewa ke Depok. Di pangkalan sepi orang hujan deras. Ya namanya tinggi kena angin kenceng," tandas Thariq.

Dugaan sementara, JPO itu ambruk lantaran terhantam angin besar yang disertai hujan deras.