Sukses

Korban JPO Ambruk Dapat Bantuan Pemprov DKI Jakarta

Bantuan itu diberikan kepada keluarga dari 3 orang korban yang meninggal dunia akibat ambruknya JPO di Pasar Minggu. Apa saja bantuan itu?

Liputan6.com, Jakarta - Ambruknya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, merenggut nyawa tiga orang warga. Salah satunya, anak-anak.

Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pun menyalurkan bantuan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat ambruknya jembatan itu.

"Bantuan telah kami berikan ke rumah duka korban yang meninggal di Depok," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Mursidin, seperti dilansir Antara, Senin (26/9/2016).

Menurut dia, bantuan tersebut berupa 10 dus mi instan, 2 karung beras, 2 dus kecap, 2 dus minyak goreng, dan 2 dus ikan sarden kalengan.

Dia mengatakan bantuan itu diberikan kepada masing-masing keluarga dari tiga orang korban yang meninggal dunia akibat peristiwa itu.

"Bantuan ini diberikan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan sebagai upaya meringankan beban para korban," ujar Mursidin.

Pukul 15.20 WIB, Sabtu 24 September 2016, JPO di Jalan Raya Pasar Minggu roboh saat hujan deras dan angin bertiup kencang di Ibu Kota.

Mursidin menuturkan, berdasar data yang diperolehnya, ada 11 orang yang menjadi korban akibat jembatan penyeberangan ambruk. Tiga orang di antaranya meninggal dunia. 

Sementara, tujuh orang dirawat inap. Mereka tersebar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, RSUD Pasar Minggu dan RS Fatmawati. Seorang lagi menjalani rawat jalan.

Penyebab ambruk JPO tersebut masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Puslabfor pun telah mengambil sejumlah sampel untuk mengetahui faktor utama penyebab JPO itu ambruk.

"Pihak terkait sampai saat ini sedang mencari tahu penyebab roboh jembatan penyeberangan orang itu," ucap Mursidin.

2 dari 2 halaman

Versi Polisi

Polisi memastikan korban meninggal Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ambruk di Jalan Raya Pasar Minggu, Sabtu sore kemarin berjumlah empat orang.

Kepastian itu diperoleh dari Rumah Sakit Fatmawati yang menyebutkan Abdiyu, korban yang sebelumnya kritis akhirnya meninggal Minggu 25 September 2016 pagi.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait mengungkapkan, bocah 4 tahun itu sebelumnya sempat mendapatkan perawatan intensif di RS Fatmawati dengan kondisi kritis.

"Ya, saya sudah mendapat informasi bahwa memang korban yang awalnya tiga orang jadi empat orang. Terakhir bocah yang sempat kritis di RS Fatmawati. Informasinya meninggal tadi pagi," kata Kompol Holden saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu.

Dia pun memastikan korban tidak bertambah. Yaitu tetap 11 orang dengan rincian 4 orang meninggal dan 7 orang masih mendapat perawatan.

"Tetap korban 11 orang ya. Meninggal 4 orang. Untuk yang dirawat, satu malah informasinya sudah rawat jalan, sisanya masih dirawat di rumah sakit. Saya belum mendapat informasi pasti soal patah tulangkah, atau luka berat di bagian kepala atau apa yang menyebabkan korban tewas," pungkas Holden.