Liputan6.com, Bogor - Ir (13) sudah dua pekan tidak pulang ke rumah. Pihak keluarga menduga bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar itu diculik mandor jalan di Bogor.
Ir sudah tidak kembali sejak 2 September 2016. Saat itu diajak bertemu olah mandor bernama Siman di pom bensin kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga
Sang kakak, Edi (25), yang mengantarkan adiknya itu bertemu mandor jalan tersebut. Saat bertemu dengan Siman, Ir lalu pergi menggunakan mobil. Tanpa disadari, saat itu pihak keluarga terakhir bertemu dengan Ir.
Advertisement
Ayah Ir, Jam (50), semula tidak menaruh curiga dengan tidak pulangnya anaknya itu. Karena Siman adalah calon menantu yang akan menikahi putri bungsunya. Namun, karena beberapa hari anaknya tidak ada kabar, dia mulai gundah.
"Sampai Jumat malam anak saya enggak pulang," ujar Jam, saat dihubungi wartawan, Selasa (27/9/2016).
Pernikahan Ir dan Siman rencananya akan digelar 4 September 2016, dua hari pasca menghilangnya Ir. Namun, jelang hari pernikahan, kabar dari anaknya tidak kunjung dia terima. Jam makin kalut. Apalagi undangan sudah kadung disebar.
"Saya malu campur marah. Saat hari pernikahan keduanya enggak datang," ujar Jam.
Beragam cara dia lakukan untuk mencari tahu keberadaan putrinya tersebut. Dia mulai menanyakan kepada teman Siman. Namun di tengah pencariannya itu, Siman datang ke kediaman Jam dan mengaku tidak membawa lari anaknya.
Pengakuan Siman kepada Jam, anaknya itu minta diturunkan di kawasan Tajur, Citeureup. Namun, karena tidak percaya dengan pengakuan tersebut, Jam akhirnya melaporkan kepada pihak kepolisian.
"Dia diperiksa, tapi tetap dia tidak mengaku," tutur Jam.
Namun, kabar mengejutkan datang dari teman Siman. Ir mengaku berada di Jati Asih, Bekasi.
"Teman Siman bilang ke saya, lalu saya langsung telepon dia. Saat ditanya ada di mana, dia kayak yang takut. Cuma bilang di Jati Asih, Bekasi," kata Jam.
Jam mengaku mengenal Siman hanya sepintas. Siman diketahui sebagai mandor yang sedang mengerjakan proyek ruas Jalan Cibadak, Sukamakmur, tak jauh dari rumahnya.
"Baru kenal dua minggu sama anak saya langsung diajak nikah. Karena niat baik, ya turutin saja," kata dia.