Sukses

Anggota Komisi VI: IKM Tenun dan Mutiara Cukup Berkembang di NTB

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah disela-sela kunjungan ke IKM Tenun di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah (PKB) mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang cukup potensial dalam pengembangan ketrampilan usaha dan life skill yang sudah berkembang, yaitu Industri Kecil dan Menengah (IKM) Tenun dan IKM Mutiara.

"IKM Tenun yang ada di Indonesia khususnya di Provinsi NTB harus dikembangkan dan dimaksimalkan karena menyangkut pengembangan ekonomi kreatif ke depan. Dengan demikian mampu mengisi pasar masyarakat ekonomi Asia, bukan sekedar menjadi obyek pasar tapi menjadi subyek atau pelaku pasar minimal di negeri sendiri," jelas Siti Mukaromah disela-sela kunjungan ke IKM Tenun di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ketika pebisnis mancanegara tertarik untuk hadir ke Indonesia maka bukan hanya membawa barang tapi akan kembali membawa barang kita dan bisa terdistribusikan dan akan booming go international. Ditambahkan, kita punya banyak sekali industri, potensi ketrampilan sesuai dengan lokal dan daerah masing-masing, bahkan sampai pedesaan.

"Jadi kalau kita bicara tentang one filid one product itu sangat memungkinkan bahwa Indonesia itu berdikari dengan adanya konsep one filid one product," ungkap Siti Mukaromah.

Politisi PKB ini berharap agar barang-barang produksi dari IKM ini menjadi lebih maksimal sehingga bisa meningkatkan sumber ekonomi buat masyarakat di Indonesia.

2 dari 2 halaman

IKM NTB Giat Bekerja


Sementara Gde Sumarjaya Linggih (FPG), mengatakan IKM Tenun ini berkembang di Provinsi NTB karena IKMnya memang sedang giatnya bekerja.

"Ini merupakan peluang kita ke depan karena beragam sekali industri yang dilakukan dengan bahan baku yang sangat berlimpah di Indonesia yang memungkinkan untuk mengisi waktu-waktu luang sehingga tenaga kerja kita nanti diberdayakan untuk menghadapi era globalisasi. IKM diharapkan menjadi tulang punggung kita ke depan," ungkapnya.

Politisi asal Bali ini mengakui, pembangunan infrastruktur sekarang dicanangkan menjadi hal pokok karena memang ada hambatan antara pengiriman barang sampai kepada konsumen. Yang paling penting lanjutnya, IKM harus ditingkatkan karena menjadi kekuatan saat krisis bahkan IKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi.

Gde Sumarjaya pun  menghimbau kepada Pemda, dalam hal ini Disperindag dan juga perbankan untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasinya dalam mendukung program pembangunan IKM. Sehingga IKM di Provinsi NTB ini dapat bersaing dan memproduksi barang-barang berkualitas.

(*)