Liputan6.com, Jakarta - Para istri anggota Polri yang tergabung dalam Bhayangkari menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kerja sama dilakukan untuk mencegah potensi korupsi di Korps Bhayangkara dan Bhayangkari.
Ketua Umum Bhayangkari, Tri Suswati Karnavian menilai istri anggota Polri memiliki peran penting dalam mencegah tindak pidana korupsi. Khususnya di lingkungan keluarga anggota Kepolisian itu sendiri.
‎"Bhayangkari sebagai istri anggota Polri adalah orang yang terdekat, dari para anggota Polri. Kami punya peran penting dalam mengingatkan suami untuk tidak koruptif," kata Tri di seminar 'Peran Serta Bhayangkari dalam Upaya Pencegahan Korupsi' di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)‎, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2016).
Advertisement
‎Menurut istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian ini, perilaku koruptif bukan hanya karena tuntutan keluarga dan ekonomi saja. Banyak kasus di mana para pejabat sudah memiliki harta berlimpah, tapi tetap korupsi. Karenanya, peran istri sangat penting untuk mencegah perilaku koruptif.
"Bhayangkari siap menggelorakan antikorupsi. Kami punya 400 ribu anggota dan akan menyelenggarakan bahayanya korupsi kepada seluruh anggota,"‎ ucap dia.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan berharap ibu-ibu Bhayangkara menjadi agen perubahan untuk mencegah bud‎aya korupsi pada keluarga dan lingkungan. Terlebih, di lingkungan kepolisian itu sendiri.
‎"Kegiatan ini paling tidak mengetahui bagaimana korupsi bertindak. Bagaimana dia menjaga para polisi kita tidak korupsi, menjaga anak-anaknya dan keluarganya. Kami juga mengharapkan Ibu-ibu Bhayangkari bisa menjadi agen perubahan," terang Basaria.