Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak percaya jawaban perusahaan iklan yang menyebut video mesum di di Jalan Pangeran Antasari kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, adalah ulah peretas atau hacker.
"Kalau di-hack, siapa yang hack, siapa yang memasukkan. Itu tidak di-hack, itu masuk (tayang) manual," ujar Djarot di KPU DKI Jakarta, Salemba, Sabtu (1/10/2016).
Menurut Djarot, munculnya tayangan tidak senonoh di jalanan itu pasti karena ada unsur kesengajaan. "Ini disengaja. Saya ingin tahu, apa (motifnya)," ucap dia.
Advertisement
Djarot menegaskan, pihaknya sangat marah dengan peristiwa tersebut. Pemprov DKI Jakarta menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pelaku yang menayangkan video mesum di layar selebar 24 meter itu.
"Pasti pelakunya ketahuan, siapa pengelolanya, siapa adminnya. Kan, tidak mungkin barang gaib yang memasukkan itu di videotron," kata dia.
Djarot curiga ada motif tertentu, sehingga video itu disebarkan pada Jumat usai umat muslim menunaikan ibadah salat Jumat.
"Pertanyaan saya, apa motifnya? Mengapa baru sekarang? Mengapa itu dimunculkan pada hari Jumat, ketika kami umat muslim setelah menunaikan ibadah salat Jumat. Motif seperti inilah harus bisa diungkap. Kemudian siapa yang ada di balik, di belakang itu, apa inisiatif dia pribadi. Kenapa baru sekarang terjadi di videotron di ruang publik," tandas Djarot.