Liputan6.com, Cirebon - Prihatin atas minimnya kesadaran masyarakat akan pendidikan, seorang guru honorer bernama Warkina mengorbankan waktu dan tenaga demi memajukan pendidikan di kampungnya. Berbekal uang hasil menggadaikan perhiasan miliknya, kini ia mampu mengubah pola pikir masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan.Â
Warkina guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sudah lebih dari 15 tahun berstatus sebagai guru honorer dengan penghasilan 400 ribu rupiah per bulan, namun semangat dan perjuangan Warkina di bidang pendidikan layak diapresiasi.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (2/10/2016), usai mengajar Warkina tak langsung duduk santai di rumahnya, dibantu para relawan, Warkina mengajarkan puluhan ibu-ibu dan lansia mengikuti pelajaran membaca menulis dan berhitung.Â
Advertisement
Usai mengajar para lansia, sore harinya Warkina berkeliling kampung dengan mobil tuanya membuka perpustakaan keliling.
Lahir dari keluarga yang kurang mampu, Warkina tergolong anak yang cerdas jadi tak heran selama bersekolah dirinya selalu mendapatkan beasiswa.
Usai menamatkan sekolah, Warkina melanjutkan kuliah di Poliktenik Bandung, namun apa daya keterbatasan biaya akhirnya Warkina berhenti dan kembali ke kampung halamannya dan mencoba mengajar di sekolah dasar.Â
Berbekal uang pinjaman dari rekannya, Warkinah kembali melanjutkan kuliah di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Yasika Majalengka.
Berkat dukungan masyarakat dan pemerintah daerah setempat, Warkina mendirikan balai pendidikan khusus menampung anak-anak putus sekolah. Dibantu keluarganya, Warkina juga membangun beberapa sarana pendidikan untuk anak-anak usia dini yang kini tersebar di 4 desa.
Warga yang dulu tak peduli dengan pendidikan lambat laun mulai mengerti akan pentingnya pendidikan. Warkina mampu menginspirasi banyak orang. Ia bertekad akan terus berjuang mengentaskan kemiskinan lewat pendidikan.