Sukses

20.000 Peserta Kontes Burung Berebut Piala Presiden

Sebanyak 4.000 ekor burung beradu kicau dari 20.000 peserta dari berbagai daerah.

Liputan6.com, Jakarta Lapangan Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, mendadak seperti rimba. Kicauan burung sahut-sahutan mengusir kebisingan kendaraan Ibu Kota.

Sebanyak 4.000 ekor burung beradu kicau dari 20.000 peserta dari berbagai daerah. Perlombaan ini terdiri dari sembilan kategori lomba dengan total hadiah miliaran rupiah.

"Paling rendah hadiahnya Rp 100 ribu, dan kategori Presiden juara pertamanya satu mobil," ujar Ketua Penyelenggara Boy, kepada Liputan6.com di Parkir Timur GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016).

Kontes kicau burung ini memperebutkan Piala Presiden yang sudah berlangsung delapan tahun. Lomba kicau burung yang dihelat sekali dalam dua tahun ini, memasuki episode ke empat.

(Liputan6.com/Muslim AR)

Dalam perlombaan kicau burung ini, Boy menjamin kualitas juri yang mereka bawa. Dalam penggantangan atau menggantungkan sangkar burung untuk lomba, mereka juga memiliki standar yang sama.

"Sangkarnya pun kita standarkan," terang dia.

Tiap tahunnya, perlombaan ini jadi event incaran bagi para pecinta burung. Sebab, jika burung mereka menang lomba, otomatis harga burungnya bisa melonjak puluhan kali lipat.

"Misalnya Murai Batu, saya beli burung yang remaja, harganya Rp 3 juta, kalau menang lomba, bisa jadi seharga mobil Avanza," ujar Rosyadi, peserta lomba asal Bekasi, Jawa Barat.

(Liputan6.com/Muslim AR)

Untuk perawatan burung memang tak terlalu mahal, hanya butuh uang Rp 5.000 saja per harinya. Namun, perawatan dan perhatian para pecinta burung haruslah totalitas.

"Yang penting itu rutin dan perhatian harus rajin ngelatihnya sekali seminggu," ujar Rosyadi.

Lomba kicau burung Piala Presiden ini memperlombakan 14 jenis burung. Dari Love Bird hingga Murai Batu, dan setiap kategori memperebutkan hadiah ratusan juta rupiah.

Lomba yang hanya digelar satu hari penuh ini membuat kawasan Parkir Timur GBK dipadati kendaraan. Meski diguyur hujan, para peserta lomba dengan setia menunggu burung-burungnya berlomba.