Liputan6.com, Jakarta Pengemudi Gojek menggelar unjuk rasa di Balai Kota Jakarta. Sepuluh perwakilan pengemudi diterima oleh Kepala Kesbangpol Pemprov DKI Jakarta.
Pertemuan antara Pemprov dan driver berlangsung kurang lebih satu jam. Beberapa kesepakatan pun diraih. Salah satunya, Pemprov melalui Dinas Perhubungan akan memanggil CEO Gojek Nadiem Makarim.
"Intinya pertemuan tadi, pihak Dishub akan memanggil manajemen Gojek Indonesia, terutama Nadiem," kata perwakilan driver, Iqbal, di halaman Balai Kota, Senin (3/201/2016).
Advertisement
Pemprov juga akan memfasilitasi tuntutan yang diminta para driver untuk dikomunikasikan kembali kepada perusahaan. Bentuknya, bisa perjanjian kemitraan yang lebih baik dibanding sekarang.
"Kita akan difasilitasi masalah perjanjian kemitraan yang dianggap timpang," lanjut dia.
Pemprov juga menyarankan para driver untuk membuat agenda aksi yang lebih jelas terhadap perusahaan. Hal ini dilakukan agar penyampaian tuntutan lebih bisa diterima oleh perusahaan.
"Kalau tidak, setiap sistem baru nanti akan terjadi riak terus dan akan begini terus," ujar Iqbal.
Sempat terjadi cekcok antara perwakilan driver dengan para driver yang tidak bisa masuk. Penyampaian pesan yang dianggap kurang jelas menjadi masalah utama.
Akhirnya, Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Dwiyono mengambil alih dan menyampaikan seluruh hasil pertemuan dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Intinya seluruh tuntutan rekan-rekan semua sudah disampaikan. Pihak Dishub juga akan menindaklanjuti ini secepatnya. Tinggal nanti kawan-kawan yang mengawal hasil pertemuan itu," jelas Dwiyono.
Setelah mendapat penjelasan, para driver Gojek bergegas meninggalkan kantor Ahok.