Sukses

2 Pria Depok Langsung Terkapar Usai Minum Kopi Potasium Sianida

Polisi masih menunggu hasil lengkap autopsi kedua jasad korban yang diduga tewas diracun.

Liputan6.com, Depok - Dua pria yang ditemukan tewas di Depok, Jawa Barat, Sabtu pekan lalu dipastikan diracun. Polisi menemukan jejak racun tersebut di beberapa barang bukti, salah satunya muntahan kedua korban.

"Pastikan sudah diracun, racunnya ada. Muntahnya juga ada racun," kata Kasatreskrim Polrestro Depok Kompol Teguh Nugroho saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/10/2016).

Racun juga ditemukan di kopi yang diminum dua pria tersebut. Menurut Teguh, efek saat kedua korban meminum kopi yang dicampur racun potasium sianida seketika.

"Efek racun langsung bereaksi seketika, abis minum langsung terkapar," kata Teguh.

Namun, untuk makin menguatkan korban tewas karena racun potasium sianida, polisi masih menunggu hasil lengkap autopsi tim kedokteran forensik RS Polri, Jakarta Timur. "Kalau di badannya sendiri masih menunggu hasil laboratorium," ujar Teguh.

Dihubungi terpisah, Kapolrestro Kota Depok Kombes Harry Kurniawan menyebut kedua pria yang jasadnya ditemukan terpisah itu tewas karena racun potasium sianida.

"Pelaku sudah campur kopi korban dengan racun potasium sianida," kata Kapolrestro Kota Depok Kombes Harry Kurniawan kepada Liputan6.com.

"Hasil autopsi ditemukan rusak di bagian pangkreas," Harry menambahkan.

Dua jasad korban pembunuhan tersebut ditemukan Sabtu 1 Oktober 2016. Jasad Shendi ditemukan di Jalan Pertanian Raya RT 05/RW 04 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok.

"Korban bekerja sebagai pengemudi taksi online dan tinggal di Pencil, Desa Wuryonorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri," kata Harry.

Sementara jasad Ahmad Sanusi ditemukan di dalam saluran drainase, Jalan Makam Kopo RT 09/RW 09 Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok.

"Bekerja sebagai pemborong di salah satu perusahaan, tinggal di Lubang Buaya, Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Polisi bergerak cepat menelusuri jejak pelaku pembunuhan. Minggu 2 Oktober kemarin, polisi menangkap Anton Herdiyanto Alias Aji (34) di Tulang Bawang, Lampung. Di tempat terpisah, polisi juga menangkap Riyadi (49) dalam kasus yang sama. Polisi masih mengusut ada tidaknya pihak lain yang terlibat pembunuhan itu.

Polisi lalu menggeledah kontrakan tersangka Anton. "Di situ kami temukan barang-barang berbau klenik seperti keris, tulisan berbahasa Arab, bahasa sematmesem, dan lain-lain," ujar Harry, kemarin.

Kontrakan tersebut juga dijadikan sebagai padepokan dan dipimpin oleh Anton. "Perekrutannya melalui media sosial. Kami dalami apakah ada korban-korban lain dalam hal kasus penipuan. Apakah ini ada unsur aliran sesat, juga masih kami dalami," ujar Harry.

Video Terkini