Liputan6.com, Depok - Anton Herdiyanto (34) menjadi tersangka tunggal pembunuhan terhadap dua pria yang jasadnya ditemukan di dua tempat terpisah. Motif pembunuhan tidak lain adalah untuk menguasai harta korbannya. Sebelumnya, dia mengaku memiliki kekuatan sakti menggandakan emas.
Dalam penggeledahan di kontrakan tersangka di Jalan M Yusuf 1, Gang H Naim RT 002/ RW 021, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, penyidik menemukan berbagai benda-benda klenik, antara lain bulu harimau, semarmesem, ajimat, dan kuningan.
Baca Juga
Anton yang mengaku memiliki padepokan Satrio Aji Danurwenda ini menjual benda-benda tersebut melalui media sosial yang dikelolanya. Akun yang dikelolanya itu bernama sama dengan padepokan yang dia dirikan.
Advertisement
Setiap barang dia jual dengan harga di bawah Rp 100 ribu, yaitu dari Rp 10 ribu sampai Rp 80 ribu.
"Saya baru jual sekitar 5 bulanan. belinya bisa online atau secara langsung. Harganya mayoritas dijual di bawah Rp 100 ribu," kata Anton, Selasa (4/10/2016).
Anton mengaku tidak pernah menjanjikan apapun kepada konsumen yang membeli benda-benda yang dianggap memiliki kesaktian itu. Hal itu dia serahkan kepada penilaian konsumennya masing-masing.
"Saya gak pernah bilang sama mereka kalau ini ada kekuatannya," Anton menerangkan.
Anton sempat memperagakan salah satu barang dagangan yang dijualnya tersebut di hadapan polisi. Barang itu kerap digunakan pesulap untuk memunculkan asap dari telapak tangannya. Sehingga terkesan bahwa telapak tangan orang tersebut mampu mengeluarkan asap karena kekuatan mistis.
"Ini salah satunya yang saya beli di Jatinegara. Caranya meneteskan cairan ke tangan terus diusap-usap nanti keluar asap," kata Anton seraya memperagakan 'kesaktiannya'.
Anton ditangkap di Tulang Bawang, Lampung, oleh tim gabungan Polda Lampung. Penangkapan dilakukan setelah Polrestro Depok menyelidiki temuan dua jasad pria di tempat berbeda, Sabtu 1 Oktober 2016.
Jasad Shendi ditemukan di Jalan Pertanian Raya RT 05/RW 04 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok.
"Korban bekerja sebagai pengemudi taksi online dan tinggal di Pencil, Desa Wuryonorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri," kata Harry.
Sementara jasad Ahmad Sanusi ditemukan di dalam saluran drainase, Jalan Makam Kopo RT 09/RW 09 Kelurahan Limo, Kecamatan Limo Kota Depok.
"Bekerja sebagai pemborong di salah satu perusahaan, tinggal di Lubang Buaya, Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.