Sukses

MUI: Pilih Dimas Kanjeng, Marwah Daud Mundur Itu Lebih Baik

Marwah meyakini Dimas Kanjeng mengajarkan kebenaran.

Liputan6.com, Jakarta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengakui sudah mengambil langkah terkait permintaan mundur Marwah Daud Ibrahim sebagai pengurus di MUI pusat. Marwah sebelumnya menempati posisi Ketua Komisi Perempuan, Pembinaan Keluarga dan Remaja.

"Diterima, langsung diterima. Kalau dia tidak sejalan dengan MUI dan kebetulan dia meminta mundur itu lebih baik, daripada MUI memberhentikannya," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Memang secara langsung, kata Ma'ruf, mantan anggota DPR RI tersebut tidak menyampaikan alasan mundur dari MUI. Namun, kuat dugaan sikap Marwah adalah respons terkait MUI di Jawa Timur dan Probolinggo yang menyatakan adanya penyimpangan dalam ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Ada juga unsur-unsur kriminalitas dan penipuan. Bahkan juga unsur-unsur pembunuhan. Dari segi akidah ada perdukunan, ada syirik," beber Ma'ruf.

"Mungkin Bu Marwah itu masih mempercayai, membela. Mungkin tidak sesuai dengan sikap yang diambil MUI," dia menambahkan.

MUI mendukung langkah polisi dalam upaya pengungkapan kasus ini ke ranah hukum. "Polisi harus mengusut tuntas dan membongkar jaringan organisasinya yang begitu luas," tegas Ma'ruf.

Sementara itu, Marwah Daud memilih untuk ikut meneruskan ajaran Taat Pribadi. Dia berkukuh Taat Pribadi yang kini menjadi tersangka itu memiliki ajaran kebenaran.

"Saya walaupun diajak kembali (ke MUI dan ICMI), putusannya saya mau melanjutkan perjalanan saya lebih jauh, lebih jauh lagi, bahwa kebenaran yang lebih besar," tegas Marwah, dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV.