Sukses

Top 3: Pahitnya Kisah Hidup Mutmainah Si Pemutilasi Anak

Mutmainah diduga memutilasi anak kandungnya yang berusia 1 tahun dan melukai anak pertamanya di kontrakannya di Cengkareng, Jakarta Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Bayi Arjuna yang masih berusia 1 tahun tewas secara tragis di tangan ibu kandungnya, Mutmainah di kamar kontrakannya di Cengkareng, Jakarta Barat.

Mutmainah menaruh potongan tubuh bayinya di piring saat ditemukan oleh sang suami, Aipda Denny Siregar. Kepada kakak kandungnya, Muhammad Wahidin, Iin mengaku tengah menuntut ilmu hitam.

Berita lainnya yang tak kalah menyita perhatian pembaca Liputan6.com di kanal News tentang penampakan dua pocong di sudut ruangan kamar kontrakan Mutmainah saat ia memutilasi bayi lelakinya, Arjuna.

Selain itu ada pula kabar tentang kesamaan kasus Dimas Kanjeng dan Jessica Wongso dengan kasus pembunuhan yang terjadi di Depok, Jawa Barat. Di mana dua pelakunya dengan tega membunuh dua pengikutnya dengan racun sianida yang dicampur dalam kopi.

Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News;

1. Kisah Hidup Getir Mutmainah Pemutilasi Anak Kandung Sendiri

Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Mutmaimah (28) alias Iin, diduga membunuh dan memutilasi anaknya sendiri yang berusia 1 tahun. Keluarga menduga, istri anggota provos Polda Metro Jaya itu depresi berat.

Pihak keluarga Iin mengatakan, ada masalah keluarga antara Iin dan suaminya, Aipda Denny Siregar. Kakak laki-laki Iin, Muhammad Wahidin (35) mengatakan pemberitaan di media massa sangat menyudutkan adiknya.

Ia tak terima jika adiknya disebut pembunuh. Namun, keluarga tak menampik fakta-fakta yang ada mengarah pada adiknya memutilasi anaknya sendiri.

"Kita enggak mau ngomong soalnya, karena kita berduka, tapi karena saya lihat di TV udah kelewatan. Ya sudah, kalau mau basah, ya mandi sekalian," Wahid menerangkan.

Wahid menyebutkan, Iin tak pernah mengancam suaminya, Aipda Denny Siregar. Malahan cekcok yang mereka alami jauh dari kekerasan. Adiknya juga tidak pernah menjadi korban kekerasan.

Dia menuturkan, sudah lima tahun belakangan ini adiknya depresi. Bahkan, pernah dibawa berobat karena depresi berat. Depresi dimulai sejak ia putus hubungan dengan Denny saat masih menjalin kasih.

Selengkapnya...

2. Misteri 2 Pocong Saat Ibu Mutilasi Bayinya di Cengkareng

Kondisi kontrakan Aipda Denny, lokasi mutilasi bayi oleh ibu kandungnya (Liputan6.com/Muslim)

Dua pocong berdiri di sudut ruangan kamar kontrakan Mutmainah saat ia memutilasi bayi lelakinya, Arjuna. Cerita tersebut diungkapkan kakak kandung Mutmainah, Muhammad Wahidin, saat ia mendapati adiknya tak berbusana dan keponakannya sudah meninggal.

"Saya yang bopong Iin (Mutmainah) ke mobil polisi. Sebelum dibopong, Iin bilang sama saya kalau ada dua pocong di sudut ruangan dekat mayat Arjuna," ujar Wahidin di rumah keluarga Iin, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Selasa, 4 Oktober 2016. 

Namun, pria yang akrab disapa Wahid itu tak paham pocong yang dimaksud adiknya. Saat itu, ia langsung memberikan mukena kepada adiknya yang tak memakai pakaian itu.

Wahid juga mengaku kaget dengan pemberitaan media massa, yang hanya mengutip pernyataan polisi soal adiknya. Ia menepis tudingan bahwa Mutmainah pernah mengancam suaminya.

"Enggak benar itu yang di TV, polisi bilang adik saya mengancam suaminya. Yang benar itu, Iin tekanan batin, adik saya jadi pendiam, dan aneh sejak dua minggu ini," ucap Wahid.

Selengkapnya...

3. Percampuran Kisah Dimas Kanjeng dan Jessica Wongso di Depok

Anton Herdiyanto alias Aji pembunuh 2 pria di Depok

Kisah tewasnya Wayan Mirna Salihin karena diracun ini memiliki banyak episode. Bahkan, hingga kini persidangan tak kunjung usai.

Kemudian di Probolinggo ada pula kasus yang menyita akal sehat. Warga Jawa Timur gempar dengan kesaktian pembunuh dua santri di Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi. Taat Pribadi disebut punya kemampuan menggandakan uang.

Namun siapa sangka, percampuran dua kasus yang dipisahkan jarak 800 kilometer itu ada di Kota Depok, Jawa Barat.

Pemilik Padepokan Satrio Aji Danurwenda, Anton Herdiyanto alias Aji, tega membunuh dua pengikutnya dengan racun sianida yang dicampur dalam kopi pada Rabu, 28 September 2016.

Shendi Eko Budianto dan Ahmad Sanusi disuguhi kopi yang sudah dicampur potasium sianida, sisa racun yang biasa untuk membunuh ikan.

Selengkapnya...