Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku commander wish atau arahannya dan sejumlah kebijakannya belum menyentuh hingga ke tingkat bawah. Menurut dia masih banyak ditemukan oknum anggotanya di lapangan yang melanggar.
"Karena commander dan kebijakan-kebijakan yang saya buat, baru sampai ke tingkat midle manager (perwira menengah) ke tingkat foot soldier. Para pelaksana di lapangan para bintara tamtama ini belum banyak mengetahui sehingga mereka belum menyadari bahwa betapa pentingnya public trust," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2016.
Dengan situasi ini, sambung Tito, menyebabkan menurunnya citra Polri di mata masyarakat. Ia mencontohkan bilamana ada satu anggota polisi yang berbuat kesalahan, langsung menjadi pemberitaan hangat di media massa.
Advertisement
"400 ribu orang polisi berbuat baik, satu saja anggota yang melakukan kekerasan, orang itu salah langsung naik ke media. Itu akan menghapuskan yang baik-baik tadi semua," ucap Tito.
Untuk itu, mantan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri ini akan terus menyosialisasikan arahan dan kebijakannya hingga ke tingkat prajurit paling bawah. Kemudian, ia juga akan memberikan reward atau penghargaan kepada anggotanya yang berprestasi. Sementara untuk anggota yang bermasalah, ia tak ragu-ragu memberikan hukuman.
"Jadi seperti yang kemarin ada dua Dir Narkoba yang kami anggap menurut pemeriksaan awal ada penyalahgunaan. Saya langsung melakukan video conference, saya ambil alih serah terimanya di depan saya dan itu di seluruh Indonesia. Artinya itu keseriusan," tandas Tito.
Beri Penghargaan Anggota
Anggota Bhabinkamtibmas Polrestro Bekasi, Aiptu Aris Rahman, mendapatkan piagam penghargaan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Apresiasi itu diperoleh Aris berkat keberanian dan keberhasilannya menggagalkan pencurian rumah kosong dengan melawan empat pencuri sekaligus. Piagam tersebut diberikan secara langsung oleh Tito di Polrestro Bekasi, Selasa 11 Oktober 2016.
Selain piagam penghargaan dari Kapolri, Aiptu Rahman juga bakal memperoleh promosi dan kesempatan menempuh pendudikan di Sekolah Ahli Golongan (SAG).
"Untuk itu saya memberikan penghargaan. Kita berikan penghargaan sekolah dan promosi. Pak Rahman memilih untuk sekolah SAG. Kita jamin Pak Rahman untuk sekolah SAG," kata Tito dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu aksi Aris yang mendapat acungan jempol adalah saat ia ditodong senjata api oleh seorang pelaku, namun dengan sigap ia menembak balik pelaku itu hingga tewas.
Menurut Tito, Aiptu Rahman memiliki jiwa untuk melindungi masyarakat, berani mengambil resiko tinggi dan hati yang tulus sebagai anggota kepolisian.
"Yang dialami Aiptu Rahman adalah contoh bahwa anggota kita memiliki keberanian. Dengan melumpuhkan perampok dan tembak-tembakan," ucap Tito.
Selain Aiptu Rahman, Tito juga memberikan penghargaan kepada Brigadir M Rizky Pitang. Anggota Polrestro Tangerang ini menggagalkan aksi pencurian motor, di mana pelakunya menggunakan senjata api untuk menjalankan aksinya.